Senin, 22 April 2019

PAKAN IKAN

I. PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang hasil budidaya ikan guna untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Karena jika kita menggunakan pakan pelet buatan pabrik akan cukup lumayan mengeluarkan biaya budidaya. Dan untuk menekan biaya budidaya ikan kita dapat mengambil langkah untuk memberikan pakan buatan atau pakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan asupan makanan ikan dalam budidaya. Simak di bawah ini adalah cara pembuatan pakan ikan dan nilai kandungan gizi dari hasil pakan buatan.


II. DEFINISI PAKAN, BAHAN PAKAN DAN RANSUM IKAN
A. Pakan
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. (Anonim, 2009). Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash. (Anonim a 2008).
B. Bahan Pakan
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.(Anonim, 2009).
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. (Anonim a, 2009).
Menurut (Anonim a 2008) bahan dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan pakan konvensional dan bahan pakan subtitusi
Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya Protein) dan disukai ternak. Bahan pakan konvensional merupakan bahan makro , serta jagung, bungkil kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya.
Bahan baku yang berasal dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industri agro atau peternakan dan perikana. pakan dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk diolah menjadi pakan. Bahan pakan ini biasanya berasal dari ikutan industri agro atau peternakan dan perikanan.
C. Ransum
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada ternak yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan kebutuhan industri dan energi yang diperlukan. (Anonim a 2008).
Menurut (Anonim a 2008) berdasarkan bentuknya ransum dibagi menjadi 3 jenis : yaitu mash, pellet,dan crumble
Mash adalah bentuk ransum yang paling sederhana yang merupakan campuran serbuk (tepung) dan granula.
Pellet adalah ransum yang berasal dari berbagai bahan pakan dengan perbandingan komposisi yang telah dihitung dan ditentukan. Bahan tersebut diolah menggunakan mesin pellet (pelletizer) untuk mengurangi loss nurisi dalam bentuk yang lebih utuh.
Ransum berbentuk pellet yang dipecah menjadi 2-3 bagian untuk memperkecil ukurannya agar bisa dimakan ternak. Kelebihan ransum berbentuk pellet adalah distribusi bahan pakan lebih merata sehingga loss nutrisi mudah dicegah dan tidak tercecer pada waktu dikonsumsi ternak.
D. Konsentrat
Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein. Konsentrat sebagai sumber protein apabila kandungan protein lebih dari 18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya : tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung biji kapuk, tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber energi apabila kandungan protein dibawah 18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak, jagung, empok dan polar. (Anonimb 2009).
E. Zat Additif
Zat additif merupakan zat yang perlu ditambahkan dalam jumlah relative sedikit yang kadangkala diperlukan untuk melengkapi ransum yamg disusun, yang berfungsi sebagai penambah aroma/cita rasa, asam amino/ campuaran asam amino dan vitamin mix. (Anonim, 2009).
Zat additif merupakan suatu bahan atau kombinasi bahan yang biasa digunakan dalam campuran ransum digunakan dalam jumlah sedikit untuk memenuhi
kebutuhan tertentu, misalnya memacu pertumbuhan, meningkatkan kecernaan seperti antibiotik, hormon, probiotik, pewarna, rasa. (Anonim b, 2009).
III.CARA MEMBUAT PAKAN IKAN
A.Kandungan Gizi Pakan
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi/ransum pakan ikan adalah kandungan gizi yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :
Protein = 22,65%; 
Lemak = 15,38%; 
Abu = 26,65%; 
Serat = 1,80%; 
Air = 10,72%; 

Nilai ubah = 1,5– 3.
Untuk membuat pakan dengan kandungan gizi seperti diatas memerlukan bahan tepung ikan, tepung daun,dedak halus, vitamin dan mineral.
Daftar Kandungan Bahan Pakan


No
Bahan
Kandungan Gizi (%)
Protein
Lemak
KH
Abu
Serat Kasar
Air
1
Tepung Ikan
22,65
15,78
0
26,65
1,80
10,72
2
Tepung Udang
53,74
6,65
0
7,72
14,61
17.28
3
Dedak halus
11,35
12,15
28,62
10,50
24,46
10,16
4
Dedak gandum
11,99
1,48
64,75
6,64
3,75
17,35
5
Jagung
13,00
2,05
47,85
12,60
13,50
10,64
6
Tepung kedele
39,60
14,30
29,50
5,40
2,80
8,40
7
Ampas tahu
47,90
10,90
25,00
4,80
3,60
7,80
8
Bungkil kelapa
17,09
9,44
23,77
5,90
30,40
13,35








B. Cara Membuat Pakan

  • Menyusun ransum atau komposisi pakan
  • Pemilihan bahan
  • Penepungan bahan
  • Pencampuran bahan
  • Pemasakan adonan
  • Pencetakan
  • Pengeringan (penjemuran/pengovenan)
  • Pengepakan
  • Pengemasan
  • Pemasaran
  • Pemanfaatan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar