Azolla Microphylla atau Tanaman Paku Air merupakan tanaman air yang
berasal dari genus suku Azolleae. Mungkin blum banyak orang tahu tentang
tanaman ini namun sebenarnya banyak orang yang membudidayakannya karena tanaman
ini dapat dijadikan pakan ternak seperti unggas dan juga ikan serta dapat juga
dimanfaatkan sebagai pupuk. Azolla microphylla dalam bahasa indonesia
disebut tanaman paku air tak banyak masyarakat awam yang tahu tentang tanaman
ini. Tanaman genus suku azollceae ini memiliki banyak sekali manfaat, terkhusus
untuk sektor peternakan dan pertanian berfungsi sebagai pakan ikan, unggas
serta pupuk. Banyak pebudidaya ikan menggunakan tanaman ini sebagai pakan
karena mengandung protein yang sangat tinggi, tanaman azolla ini sudah
mempunyai pasar tersendiri sehingga laku untuk dijual.
Tanaman ini bisa mengurangi biaya pakan
hingga 50% jika kamu budidaya lele. Dengan banyaknya keuntungan, prospek dan
mafaat yang didapatkan dari azolla microphylla banyak orang berusaha
membudidayakannya, untuk merawat tanaman ini bisa dibilang tidak mengeluarkan
biaya apapun. Azolla telah berabad-abad lamanya digunakan di Vietnam dan Cina
sebagai pupuk padi, mereka sudah sejak abad ke 15 memanfaatkan azola sebagai
pupuk tanaman.
Di India dan Vietnam azolla sengaja
dibudidayakan untuk kemudian diperjualbelikan bisa dijadikan sebagai dan pakan
ternak, namun semakin kesini seiring dengan adanya dan perkembangan pupuk
hijau, penggunaan azolla banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Berikut
semua hal tentang azolla microphylla atau tanaman paku air.
II. Klasifikasi, Morfologi dan Habitat
Kingdom:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
terdapat tujuh jenis, lihat teks.
|
Pemanfaatan Azolla untuk pakan ternak
dan juga ikan karena tanaman ini memiliki kandungan yang cukup tinggi yaitu
31,25% protein, 6,5% karbohidrat, 7,5 % lemak, 13% serat kasar dan 3,5 % gula
terlarutPemanfaatan tanaman Azolla untuk pupuk
sangat mungkin diperuntukan untuk menggantikan pupuk urea karena apabila
tanaman ini telah dalam bentuk kompos, ia mengandung 3-5% nitrogen, 0,5-0,9%
fosfor, 2-4,5% kalium, 0,4-1% kalsium, 0,5-0,6% magnesium, 0,06-0,26% besi dan
0,11-0,16% mangan.
1. Pengganti
Urea,
azolla
sebagai pupuk via www.bibitazolla.net Pemanfaatan azolla sebagai pupuk sangat
memungkinkan, pasalanya azolla kering (dalam bentuk kompos) mengandung
Nitrogen, phospor, kalium, dan mengandung hara mikro berupa kalsium, magnesium,
ferum dan mangan. Dilihat dari kompisisi diatas Azolla bisa dijadikan untuk
pupuk guna mempertahanakan kesuburan tanah. Bila azolla diberikan secara rutin
tiap musim tanam maka tanah tidak memerlukan pupuk buatan lagi nantinya.
Pengguanan
azolla sebagai pupuk pengganti urea, selain dalam bentuk segar bisa juga diberikan
dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk tersebut azolla baik diberikan
untuk tanaman hias semisal bonsai, kaktus, suplir sampai mawar.
Untuk
membuat kompos dari azolla caranya cukup mudah.
Ø
Pertama dengan membuat lubang berukuran 3 x 2
x 2 meter,
Ø
kemudian azolla segar dimasukkan kedalam
lubang tersebut, dan tutupi. Seminggu kemudian aolla dibongkar.
Ø
Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen,
azolla yang sudah dipendam tersebut dijemur, setelah agak kering dikemas dalam
kantong plastik dan bisa langsung dijadikan sebagai media tanam.
2. Sebagai
pakan ikan dan pakan ternak
Ø
azolla sebagai pakan ikan, selain sebagai
pupuk dan media tanam, azolla paling banyak dimanfaatkan untuk pakan ikan dan
ternak, khususnya itik dan berbagai jenis ikan omnivora dan herbivora.
Ø
Sebagai pakan ternak kandungan gizi dari
azolla sangat menjanjikan. Bila diberikan untuk itik, menggunakan azolla segar
yang masih muda (umur 2-3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik.
Ø
Dalam keadaan segar azolla bisa digunakan
sebagai pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper.
Ø
Diolah azolla menjadi tepung. Tepung azolla
ini antinya dipakai untuk campuran membuat pakan ikan buatan.
IV. Cara Budidaya AzollaA. Persiapan Kolam
Lokasi
budidaya sangatlah perlu diperhatikan untuk melakukan budidaya tanaman paku air
ini. Tanaman paku air ini dapat dibudidayakan dalam kolam tanah, persawahan,
atau juga kolamm terpal yang diberi tanah pada bagian dasarnya. Lokasi
penempatan kolam budidaya ini haruslah lokasi yang terkena sinar matahari
secara langsung. Bibit tanaman paku air ini dapat berupa bibit langsung tanaman
paku air ini atau juga dapat dengan spora. Setelah
lokasi ditentukan selanjutnya buatlah kolam budidaya. Setelah Kolam jadi,
selanjutnya isi kolam dengan air dengan ketinggian sekitar 5 cm hingga maksimal
20 cm. Pengisian tersebut disarankan yang paling dekat dengan tanah atau tidak
terlalu tinggi karena semakin dekat dengan tanah maka pertumbuhan tanaman paku
air ini akan lebih baik mengingat habitat asli tanama paku air ini adalah
daerah rawa dan juga persawahan. Dalam Pembuatan Kolam ini juga perlu memperhatikan
habitat aslinya, jika anda menggunakan kolam terpal maka anda sebelumnya
memberi lumpur pada bagian dasar kolam.Sebelum
bibit tanaman paku air, lakukan pemberian pupuk kandang dalam kolam .
Perhatikan apakah pupuk kandang tersebut sudah terfermentasi dengan sempurna
atau belum, jika belum biasanya air kolam akan berbau. Jika pupuk belum
terfermentasi dengan sempurna jangan masukan tanaman paku air tersebut dalam
kolam karena dapat menyebabkan tanaman paku air mati. Biasanya pemupukan
dilakukan 2 minggu sebelum bibit tanaman paku air tersebut ditebar.Siapkan kolam dari terpal terlebih dahulu kemudian isi
kolam ternak azola dengan memakai air, ketinggian 5 cm atau maksimal 20 cm,
semakin dekat tanah semakin baik, jadi pastikan tidak terlalu tinggi airnya.
Habitat asli dari azolla adalah sawah atau rawa, sebisa mungkin buat media
tanam azola menyerupai dengan habitat asalnya. Untuk penggunaan kolam berupa
terpal perlu ditambahkan lumpur. Kamu bisa memanfaatkan lumpur dari kolam yang
selesai dipanen ikannya.
Pemberian Pupuk Kandang etika memberikan pupuk kandang untuk media ternak, yang
harus diperhatikan adalah aroma bau airnya. Jika air bau itu berarti pupuk
belum terfermentasi dengan sempurna. Jika terjadi seperti itu jangan masukkan
bibit azola kedalam media ternak karena bisa menyebabkan azola mati. Jangan
memberi pupuk ketika kolam sudah ada azolanya, pemberian pupuk dilakukan 2
minggu sebelum bibit ditaburkan agar pupuk bisa terfermentasi dengan sempurna
Setelah
kolam telah siap selanjutnya lakukan penebaran bibit dalam kolam, Takaran
penebaran bibit adalah sekitar 50 gram hingga 70 gram per meter persegi kolam,
kemudian diamkan selama 2 minggu atau lebih dengan ketinggian air tetap. Agar
tanaman paku air atau Azolla ini dapat tumbuh optimal anda dapat menambahkan
probiotik biocatfish sebanyak 50 ml per meter persegi kolam, pemberian
probiotik tersebut dilakukan secara rutin yaitu sebanyak 2 hari sekali.
D. Penebara Bibit
Tahap selanjutnya budidaya azolla adalah penebaran bibit
pada kolam ternak, sebelum menebar pastikan kolam tidak berbau dan pupuk telah
terfermentasi dengan sempurna. Gunakan takaran 50 -70 gram per meter pesegi,
kemudian diamkan hingga 2 minggu terkadang lebih, dengan tetap menjaga
ketinggian air. Kamu bisa menambahkan probiotik biocatfish sebesar 50 ml/m2
secara rutin setiap 2 hari sekali supaya azolla tumbuh secara optimal. Pada
umumnya azolla bisa dipanen 15 hari setelah tanggal pembibitannya. Pemanenan
dilakukan saat aozla sudah kelihatan menumpuk dan menebal menutupi seluruh
permukaan kolam, azolla dapat dipanen 1-2 minggu sekali. Kamu bisa menambah
kolam lagi untuk penambahan azolla yang akan di budidayakan, lakukan sesuai
kebutuhan harian, untuk dijual atau akan kamu gunakan sendiri sebagai pakan
ikan.
Pemanenan
Tanaman paku air ini umumnya dapat dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 15
hari setelah pembibitan. Pemanenan tersebut dilakukan saat tanaman paku air
tersebut terlihat menumpuk dan menebal dalam kolam. Pemanena Tanaman Palku Air
atau Azolla ini dapat dipanen setiap 1 hingga 2 minggu sekali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar