Minggu, 21 April 2019

Mengenal Azolla Sebagai Pakan Alternatif

I. Pendahuluan
Azolla Microphylla atau Tanaman Paku Air merupakan tanaman air yang berasal dari genus suku Azolleae. Mungkin blum banyak orang tahu tentang tanaman ini namun sebenarnya banyak orang yang membudidayakannya karena tanaman ini dapat dijadikan pakan ternak seperti unggas dan juga ikan serta dapat juga dimanfaatkan sebagai pupuk. Azolla microphylla dalam bahasa indonesia disebut tanaman paku air tak banyak masyarakat awam yang tahu tentang tanaman ini. Tanaman genus suku azollceae ini memiliki banyak sekali manfaat, terkhusus untuk sektor peternakan dan pertanian berfungsi sebagai pakan ikan, unggas serta pupuk. Banyak pebudidaya ikan menggunakan tanaman ini sebagai pakan karena mengandung protein yang sangat tinggi, tanaman azolla ini sudah mempunyai pasar tersendiri sehingga laku untuk dijual.


Tanaman ini bisa mengurangi biaya pakan hingga 50% jika kamu budidaya lele. Dengan banyaknya keuntungan, prospek dan mafaat yang didapatkan dari azolla microphylla banyak orang berusaha membudidayakannya, untuk merawat tanaman ini bisa dibilang tidak mengeluarkan biaya apapun. Azolla telah berabad-abad lamanya digunakan di Vietnam dan Cina sebagai pupuk padi, mereka sudah sejak abad ke 15 memanfaatkan azola sebagai pupuk tanaman.
Di India dan Vietnam azolla sengaja dibudidayakan untuk kemudian diperjualbelikan bisa dijadikan sebagai dan pakan ternak, namun semakin kesini seiring dengan adanya dan perkembangan pupuk hijau, penggunaan azolla banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Berikut semua hal tentang azolla microphylla atau tanaman paku air.
II. Klasifikasi, Morfologi dan Habitat
Kingdom:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Azolla
Lam.[1]
A. filiculoides[1]
terdapat tujuh jenis, lihat teks.
III. Komposisi Kandungan Gizi Azolla
Pemanfaatan Azolla untuk pakan ternak dan juga ikan karena tanaman ini memiliki kandungan yang cukup tinggi yaitu 31,25% protein, 6,5% karbohidrat, 7,5 % lemak, 13% serat kasar dan 3,5 % gula terlarutPemanfaatan tanaman Azolla untuk pupuk sangat mungkin diperuntukan untuk menggantikan pupuk urea karena apabila tanaman ini telah dalam bentuk kompos, ia mengandung 3-5% nitrogen, 0,5-0,9% fosfor, 2-4,5% kalium, 0,4-1% kalsium, 0,5-0,6% magnesium, 0,06-0,26% besi dan 0,11-0,16% mangan.
1.    Pengganti Urea,
azolla sebagai pupuk via www.bibitazolla.net Pemanfaatan azolla sebagai pupuk sangat memungkinkan, pasalanya azolla kering (dalam bentuk kompos) mengandung Nitrogen, phospor, kalium, dan mengandung hara mikro berupa kalsium, magnesium, ferum dan mangan. Dilihat dari kompisisi diatas Azolla bisa dijadikan untuk pupuk guna mempertahanakan kesuburan tanah. Bila azolla diberikan secara rutin tiap musim tanam maka tanah tidak memerlukan pupuk buatan lagi nantinya.
Pengguanan azolla sebagai pupuk pengganti urea, selain dalam bentuk segar bisa juga diberikan dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk tersebut azolla baik diberikan untuk tanaman hias semisal bonsai, kaktus, suplir sampai mawar.
Untuk membuat kompos dari azolla caranya cukup mudah.
Ø  Pertama dengan membuat lubang berukuran 3 x 2 x 2 meter,
Ø  kemudian azolla segar dimasukkan kedalam lubang tersebut, dan tutupi. Seminggu kemudian aolla dibongkar.
Ø  Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah dipendam tersebut dijemur, setelah agak kering dikemas dalam kantong plastik dan bisa langsung dijadikan sebagai media tanam.
2.    Sebagai pakan ikan dan pakan ternak
Ø  azolla sebagai pakan ikan, selain sebagai pupuk dan media tanam, azolla paling banyak dimanfaatkan untuk pakan ikan dan ternak, khususnya itik dan berbagai jenis ikan omnivora dan herbivora.
Ø  Sebagai pakan ternak kandungan gizi dari azolla sangat menjanjikan. Bila diberikan untuk itik, menggunakan azolla segar yang masih muda (umur 2-3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik.
Ø  Dalam keadaan segar azolla bisa digunakan sebagai pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper.
Ø  Diolah azolla menjadi tepung. Tepung azolla ini antinya dipakai untuk campuran membuat pakan ikan buatan. 
IV. Cara Budidaya Azolla
A. Persiapan Kolam
Lokasi budidaya sangatlah perlu diperhatikan untuk melakukan budidaya tanaman paku air ini. Tanaman paku air ini dapat dibudidayakan dalam kolam tanah, persawahan, atau juga kolamm terpal yang diberi tanah pada bagian dasarnya. Lokasi penempatan kolam budidaya ini haruslah lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung. Bibit tanaman paku air ini dapat berupa bibit langsung tanaman paku air ini atau juga dapat dengan spora.Setelah lokasi ditentukan selanjutnya buatlah kolam budidaya. Setelah Kolam jadi, selanjutnya isi kolam dengan air dengan ketinggian sekitar 5 cm hingga maksimal 20 cm. Pengisian tersebut disarankan yang paling dekat dengan tanah atau tidak terlalu tinggi karena semakin dekat dengan tanah maka pertumbuhan tanaman paku air ini akan lebih baik mengingat habitat asli tanama paku air ini adalah daerah rawa dan juga persawahan. Dalam Pembuatan Kolam ini juga perlu memperhatikan habitat aslinya, jika anda menggunakan kolam terpal maka anda sebelumnya memberi lumpur pada bagian dasar kolam.Sebelum bibit tanaman paku air, lakukan pemberian pupuk kandang dalam kolam . Perhatikan apakah pupuk kandang tersebut sudah terfermentasi dengan sempurna atau belum, jika belum biasanya air kolam akan berbau. Jika pupuk belum terfermentasi dengan sempurna jangan masukan tanaman paku air tersebut dalam kolam karena dapat menyebabkan tanaman paku air mati. Biasanya pemupukan dilakukan 2 minggu sebelum bibit tanaman paku air tersebut ditebar.Siapkan kolam dari terpal terlebih dahulu kemudian isi kolam ternak azola dengan memakai air, ketinggian 5 cm atau maksimal 20 cm, semakin dekat tanah semakin baik, jadi pastikan tidak terlalu tinggi airnya. Habitat asli dari azolla adalah sawah atau rawa, sebisa mungkin buat media tanam azola menyerupai dengan habitat asalnya. Untuk penggunaan kolam berupa terpal perlu ditambahkan lumpur. Kamu bisa memanfaatkan lumpur dari kolam yang selesai dipanen ikannya.
B. Pemberian Pupuk Kandang
   Pemberian Pupuk Kandang etika memberikan pupuk kandang untuk media ternak, yang harus diperhatikan adalah aroma bau airnya. Jika air bau itu berarti pupuk belum terfermentasi dengan sempurna. Jika terjadi seperti itu jangan masukkan bibit azola kedalam media ternak karena bisa menyebabkan azola mati. Jangan memberi pupuk ketika kolam sudah ada azolanya, pemberian pupuk dilakukan 2 minggu sebelum bibit ditaburkan agar pupuk bisa terfermentasi dengan sempurna
C. Persiapan Bibit
Setelah kolam telah siap selanjutnya lakukan penebaran bibit dalam kolam, Takaran penebaran bibit adalah sekitar 50 gram hingga 70 gram per meter persegi kolam, kemudian diamkan selama 2 minggu atau lebih dengan ketinggian air tetap. Agar tanaman paku air atau Azolla ini dapat tumbuh optimal anda dapat menambahkan probiotik biocatfish sebanyak 50 ml per meter persegi kolam, pemberian probiotik tersebut dilakukan secara rutin yaitu sebanyak 2 hari sekali.
D. Penebara Bibit
Tahap selanjutnya budidaya azolla adalah penebaran bibit pada kolam ternak, sebelum menebar pastikan kolam tidak berbau dan pupuk telah terfermentasi dengan sempurna. Gunakan takaran 50 -70 gram per meter pesegi, kemudian diamkan hingga 2 minggu terkadang lebih, dengan tetap menjaga ketinggian air. Kamu bisa menambahkan probiotik biocatfish sebesar 50 ml/m2 secara rutin setiap 2 hari sekali supaya azolla tumbuh secara optimal. Pada umumnya azolla bisa dipanen 15 hari setelah tanggal pembibitannya. Pemanenan dilakukan saat aozla sudah kelihatan menumpuk dan menebal menutupi seluruh permukaan kolam, azolla dapat dipanen 1-2 minggu sekali. Kamu bisa menambah kolam lagi untuk penambahan azolla yang akan di budidayakan, lakukan sesuai kebutuhan harian, untuk dijual atau akan kamu gunakan sendiri sebagai pakan ikan.
E. Pemanenan
Pemanenan Tanaman paku air ini umumnya dapat dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 15 hari setelah pembibitan. Pemanenan tersebut dilakukan saat tanaman paku air tersebut terlihat menumpuk dan menebal dalam kolam. Pemanena Tanaman Palku Air atau Azolla ini dapat dipanen setiap 1 hingga 2 minggu sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar