I. PendahuluanIkan cupang
merupakan salah satu ikan hias yang mudah dipelihara. Budidaya ikan cupang
tidak memerlukan tempat luas dan modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha
rumahan.Ikan cupang
(Betta sp.) adalah ikan air tawar dari daerah tropis. Banyak
ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini
hidup berkelompok. Habitatnya ada di rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya
tenang.Salah satu keistimewahan ikan cupang adalah daya tahannya.
Sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples
kecil tanpa menggunakan aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang
memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa
membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen.
Jenis ikan cupangDilihat dari kecamata para pehobi dikenal dua
macam ikan cupang, yakni cupang hias dan cupang adu. Cupang hias
dipelihara untuk dinikmati keindahan bentuk, warna dan gerakannya. Sedangkan
cupang adu dipelihara untuk di adu. Perlu diketahui, di beberapa negara mengadu cupang termasuk tindakan
ilegal.Cupang hias dan cupang adu dibedakan berdasarkan bentuk dan
sifat agresifitasnya. Untuk mengetahui lebih jauh silahkan lihat cupang hias vs cupang adu.Masyarakat ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan
cupang yang ada di bumi ini. Namun tidak semua dari spesies tersebut populer
sebagai ikan peliharaan. Spesies ikan cupang yang beredar di pasaran
kebanyakan berasal dari kelompok splendens complex, yang
terdiri dari Betta splendens, Betta stiktos, Betta mahachai,
Betta smaragdina dan Betta imbellis. Serta varian hasil
silangan dari spesies-spesies tersebut. Lihat juga jenis-jenis ikan cupang.II.Klasifikasi, Morfologi dan Habitat Ikan CupangA. KlasifikasiIkan cupang merupakan salah satu ikan hias yang dapat
bertahan hidup (dan bukan berkembang biak) di tempat sempit karena cupang
mempunyai lebirinth, yaitu perangkat pernapasan tambahan yang terletak pada
sebelah rongga insangnya.Ikan cupang mempunyai daftar
klasifikasi yang panjang. Daftar klasifikasi yang popular dengan sebutan
sistematika ikan tersebut adalah sebagai berikut: :
Filum : Chordata
Subfilum
: Craniata
Superkelas :
Gnathostomata
Kelas
: Osteichthyes
Subkelas : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo :
Percomorphoidei
Subordo : Anabantoidei
Famili
: Antibantidae
Genus : Betta
Spesies
: Betta splendensB. MorfologiIkan
cupang yang diambil dari alam aslinya merupakan ikan yang mempunyai postur
badan memanjang, dan bila diliat dari depan atau dari belakang mempunyai
potongan badan yang pipih kesamping (compressed). Sebagai ikan liar, ternyata
badannya mirip dengan bunglon, beragam tergantung alam yang membentuknya.
Beberapa spesimen yang tergolong cantik mempunyai warna badan dasar coklat
kemerah-merahan dengan corak kebiru-biruan. Semua sisi sangat dekoratif dan
warnanya sangat beragam. Sirip punggung sangat lebar dan terentang sampai
kebelakang, walaupun badannya tidak terlalu besar tapi keliatan kokoh dan
menawan.
Ikan cupang memiliki sirip ekor yang membulat (rounded) dengan warna yang sama
dengan badannya. Sirip ekor ini juga dihiasi dengan strip berwarna sedikit
kehijau-hijauan, sering kali ujungnya berwarna oranye. Sirip analnya berwarna
hijau kebiru-biruan, juga memanjang, memantapan eksistensinya sebagai ikan jago
berkelahi. Sirip anal ini kadang-kadang dibubuhi warna coklat dan merah. Ikan
cupang memiliki sirip perut yang panjang dan berwarna merah oranye. Hanya saja,
ujang siripnya sering kali dihiasi warna putih susu. Ikan cupang jantan memiliki ukuran yang lebih besar dibanding ikan cupang
betina. Biasanya ukuran ikan cupang jantan bekisar antara 5 - 6 cm.B. HabitatIkan cupang (Betta
splendens) bukanlan ikan asli Indonesia, meskipun
Indonesia mempunyai ikan yang masih semarga dengan ikan ini yakni Betta fasciatus,
alias Stiped fightingfish, yang lebih dikenal dengan nama Tempalo.
Ikan ini pertama kali ditemukan di perairan Thailand
dan Malaysia. Sekalipun dahulu belum mengetahui kehebatanya bertarung, namun
salah satu yang sering mendapatkan perhatian adalah si jantan mempunyai warna
yang menarik. Selain mudah diurus, ikan cupang mudah beradaptasi dan dapat
bertahan hidup di dalam wadah yang berukuran kecil. III. Cara Beternak Ikan Hias CupangA. Memiih IndukUntuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang
harus disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit
berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari
keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan.
Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.Tips membedakan cupang jantan dan betina!Jantan: gerakannya lincah, sirip dan ekor lebar mengembang, warna cerah,
tubuhnya lebih besar. Betina: gerakannya lebih lamban, sirip dan ekor
lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih kecil.Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan
betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan.
Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai
berikut.Untuk cupang jantan:
- Berumur
setidaknya 4-8 bulan
- Siripnya
panjang dan warnanya terang atraktif
- Gerakannya
agresif dan lincah
Untuk cupang betina:
- Berumur
setidaknya 3-4 bulan
- Bentuk
badan membulat, bagian perut sedikit buncit
- Siripnya
pendek dan warnanya kusam tidak menarik
B. Menyiapkan wadahSetelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah,
sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan
ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina.
Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambangC. Persiapan Bahan Penempel TelurBahan penempel telur bisa berupa ijuk, yang digapet, tanaman enceng gandok, tali rafia, rumput kering.
D. Pemijahan IkanDalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan
hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah
pembuahan. Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan
ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen
30-50 ikan cupang hidup.Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval
waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan
satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi
penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi
kelamin betina.Berikut langkah-langkah pemijahan ikan cupang:
- Isi
tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan
gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu
air yang akan dipakai setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air
dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit.
- Tambahkan
kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung.
Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena tanaman air
berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
- Masukkan
ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama
satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung
udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing
si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi
dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas
gelas akua) dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
- Setelah
indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan
ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore.
Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan
koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan
suara bising.
- Setelah
terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung
jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan
mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan
meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak
diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
- Setelah
kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3
hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi
yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga
burayak.
- Setelah
tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina
atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak
karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada
burayak.
- Indukan
jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak
menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan
berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
- Setelah
1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya. Kemudian
pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.
E. Pemberian Pakan Dan Pendederan Benih
Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah
kutu air , cacing sutera dan larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering
mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin sering frekuensinya semakin
baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal
ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan
berkembangnya penyakit.
Kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang tergenang,
atau membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa
membudidayakan kutu air sendiri. Silahkan lihat cara budidaya
kutu air daphnia dan moina.Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif
tahan banting. Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan
ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan
untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih.
Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama
untuk perawatan ikan kontes.
Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang
jantan yang telah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya
kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang
satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang
keluar.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke
dalam toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih
agresif simpan di tempat yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara
berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan
membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang di antara
toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat
apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan
tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran
air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar