I. PENDAHULUAN
kan patin juga digolongkan sebagai catfish karena perilaku yang
dimilikinya. Ikan lain yang memiliki golongan yang sama (catfish) adalah ikan
lele yang sering kita jumpai di pasaran. Kedua ikan tersebut merupakan ikan
yang nocturnal atau aktif di malam hari.
II.KLASIFIKASI, BOLOGI, MORFILOGI DAN HABITAT
A. Ciri Morfologi
Ikan
patin merupakan salah satu jenis ikan yang sudah didomestikasikan sejak lama,
ikan patin ini sangat banyak yang menyukainya dan juga sangat populer di
kalangan masyarakat Indonesia. Ikan patin ini sangat banyak di budidayakan dan
di ternakan para petani. Selain itu, ikan patin ini juga memiliki nilai
ekonomis yang sangat tinggi sehingga pengembangan semakin luas diberbagai
daerah dan juga wilayah
Ikan patin ini memiliki bentuk memanjang, berwarna putih perak dengan
punggung bewarna kebiruan, ikan patin ini tidak memiliki sisik, dan memiliki
kepala relatif jauh lebih kecil dibanding dengan bentuk tubuhnya. Selain itu,
ikan patin ini juga dimanfaatkan dan digunakan untuk menambah asupan nutrisi tubuh
dengan mak
·
Memiliki kepala kecil dibandingkan dengan bentuk
badannya
·
Bagian mulut kerucut melebar dan juga memiliki
kumis halus.
·
Memiliki mata bulat berwarna kehitaman dan juga
sirip dada dibagian samping.
·
Insang terletak pada bagian samping dekat dengan
sirip dada.
·
Sirip punggung memanjang kebelakang dan memiliki
penjang 1-2 cm
·
Sirip anak ini berbentuk sisir dibagian pangkal
ujung runcing berwarna kekuningan dan perak
·
Sirip ekor berbentuk segitiga dibagian ujung
pangkal bawah dan atas runcing
B. Klasifikasi
Kingdom : Animalia ( hewan )
Filum : Chordata ( bertulang belakang )
Kelas : Pisces
Famili : Pangisidae
Genus : pangisius
Spesies : Pangisius Hypopthalamus, Pangisius
jambal, Pangisius humeralis Pangisius lithostoma, Pangisius nasutus, Pangisius
polyuranodon dan Pangisius niewenhuisii.
III. PROSPEK PENGEMBANGAN PATIN
Berdasarkan penelitian, ikan patin memiliki
kandungan gizi yang tinggi. Manfaat ikan patin karenanya sangat banyak. Ikan
yang dagingnya sangat lembut ini kaya akan dua asam lemak esensial DHA dan EPA.
Asam lemak esensial ini dikenal dengan Omega-3,
yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan otak. Omega-3 dipercaya mendukung
kecerdasan anak dan memperkuat system kekebalan tubuh. Kadar DHa di dalam ikan
patin mencapai 5,45 % sedang kadar EPA mencapai 0,78 %.
Sementara itu, ikan patin kaya akan lemak tak jenuh
yang berada diatas 50 %. Dari jumlah tersebut, asam oleat banyak terdapat di
dalam daging patin mencapai 7,43 %. Lemak tak jenuh ini sangat baik sebagai
cara pencegahan penyakit kardiovaskular.
Tidak hanya itu, asam lemak sangat bermanfaat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga bisa mencegah resiko penyakit
jantung koroner. Disisi lain, manfaat ikan patin juga bisa dilihat dari kadar
kolesterol pada ikan ini yang sangat rendah.
Kandungan protein pada ikan patin juga cukup besar,
yaitu sekitar 159 gr. Protein sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel dalam
tubuh dan menjaga tubuh tetap sehat.
Jika anda mengkonsumsi ikan patin berikut dengan
tulangnya, misalnya jika dimasak presto, anda juga akan mendapatkan kalsium dan
fosfor yang baik untuk tulang. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan bisa
menghambat pertumbuhan tulang dan gigi.
Dengan kebaikan dan kandungan gizi tinggi yang
terdapat pada ikan patin, maka ikan patin menjadi pilihan sumber protein dan
gizi yang sangat bermanfaat untuk anak-anak, ibu hamil, dan siapa saja termasuk
anda.
Mengkonsumsi ikan patin tidak hanya memberikan
pengalaman kuliner yang lezat dan mantap, juga akan memberikan anda dan
keluarga anda kesehatan dan kebaikan. Manfaat ikan patin akan semakin sempurna dengan
cara pengolahan yang tepat dan sehat.
Keuntungan ikan patin
· Memiliki nilai ekonomis relatif tinggi
· Mudah dibudidaya dan diternakan
· Manajemen pemeliharan tergolong mudah
· Mudah beradaptasi dengan lingkungan
· Memiliki nilai nutrisi dan kandungan vitamin tinggi
IV. CARA BUDIDAYA
A. Kolam Terpal
Budidaya ikan menggunakan kolam terpal sudah
popular diterapkan terutama pada jenis ikan lele. Lele kolam terpal bahkan
menjadi andalan program di beberapa wilayah.
Namun, tahukah anda jika kolam terpal juga bisa
diterapkan untuk budidaya ikan patin? Secara prinsip, penggunaan kolam terpal
untuk patin maupun ikan lele sama saja. Artinya, anda pun kini bisa mencoba
budidaya kolam terpal yang mudah, hemat biaya dan sederhana tersebut.
Cara budidaya ikan patin menggunakan kolam terpal
memiliki beberapa keunggulan, yaitu;
1. Hemat
Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun kolam, baik
kolam tanah, kolam semi permanen maupun permanen tidak sedikit.
Jika anda menggunakan terpal, maka tentu biayanya
bisa ditekan lebih banyak. Anda cukup membeli terpal secukupnya sesuai ukuran
kolam yang akan anda buat, beberapa batang bamboo untuk pagar, tali dan selang
air.
2. Mudah
Pembuatannya
Kolam terpal lebih mudah pembuatannya. Anda bisa
menyesuaikan dengan pekarangan yang anda miliki.
Cukup menyiapkan bambu sebagai pagar keliling
kolam, lalu letakkan terpal hingga membentuk kolam. Ikat keempat sisinya agar
kolam tidak tumpah atau terlipat saat diisi air. Terpal yang digunakan pilih
dari terpal yang cukup kuat dan tebal.
3. Praktis
Kolam terpal memang tidak tahan lama, namun cukup
tahan untuk beberapa kali musim panen. Asalkan perawatannya baik dan
menghindari resiko kebocoran dengan tidak menggunakan peralatan yang tajam
disekitar kolam.
Kolam terpal mudah diganti, mudah dibersihkan dan
gampang perawatannya. Selain itu juga fleksibel. Anda bisa menambah kolam kapan
pun anda mau sejauh masih terdapat ruang.
Nah, keunggulan diatas menarik bukan? Kini anda
bisa mewujudkan hobi dan bisnis anda dalam budidaya ikan patin rumahan yang
murah dan gampang. Anda tidak perlu lagi membeli ikan kegemaran anda di pasar,
cukup memelihara di rumah dalam kolam terpal yang sederhana.
Tetapi, ketika anda menggunakan kolam terpal, ada
beberapa hal yang harus anda perhatikan agar ikan tetap sehat dan kolam anda
awet tak gampang rusak, yaitu;
1. Setelah
kolam terpal jadi dan diisi dengan air jangan buru-buru memasukan ikan patin
anda ke dalamnya. Tunggulah setidaknya selama 1-2 minggu sampai PH airnya tidak
asam. Air sumur atau air PAM mungkin mengandung keasaman yang kurang baik untuk
ikan. Hal ini juga untuk menghindari racun yang mungkin masih menempel pada terpal.
2. Selain
itu, isilah air secara bertahap, jangan langsung penuh. Anda bisa memulainya
dari setinggi 20 cm sampai kira-kira setengah terpal. Hal ini juga penting
untuk mengecek apabila anda kebocoran atau desain yang kurang pas posisinya.
3. Setelah
diisi dengan benih ikan, pastikan untuk menjaga kolam tetap bersih tidak
berlumpur. Patin tidak seperti lele yang menyukai kolam berlumpur atau keruh.
Jadi sebaiknya anda rutin mengganti air agar ikan patin anda sehat.
4. Berikan
pakan secukupnya sesuai kebutuhannya dan dengan cara yang tepat. Pemberian
pakan yang berlebihan akan membuat kolam cepat kotor. Kadar protein dari pellet
yang tidak termakan habis juga mengurangi kualitas air.
5. Sering-seringlah
mengecek kondisi terpal apabila air membludak saat hujan, atau kemungkinan
bocor dan rusak. Jika anda tidak rutin mengawasi kolam terpal anda, hal-hal
yang buruk seperti kolam rusak dan sebagainya akan sulit dihindari.
6. Pastikan
saluran pengairan yang mudah dan baik. Terutama jika anda membuat kolam di
lingkungan perkampungan. Anda harus membuat system pembuangan air yang memadai
agar tidak mengganggu tetangga.
Anda bisa membuat beberapa kolam untuk pembibitan,
pembesaran, pemijahan dan sebagainya dengan kolam terpal. Bedanya hanya ukuran
sesuai tingkat kebutuhan anda.
Namun jika anda baru pemula, ada baiknya anda
mencoba dulu budidaya ikan patin dengan system pembesaran. Anda bisa membeli
bibit patin untuk dibesarkan. Sambil melihat peluang dan kondisi lingkungan
sekitar apakah cocok atau sesuai untuk budidaya patin.
B. Kolam Tembok
Budidaya ikan dengan menggunakan kolam tembok beton
yang permanen dan tahan lama. Biaya investasi kolam dengan cara ini tergolong
cukup tinggi. Karena itu, sebaiknya dilakukan untuk anda yang telah mencoba
kolam terpal dan berhasil. Meskipun memiliki biaya yang lebih besar di awal,
namun kolam tembok akan lebih tahan lama hingga bisa dikatakan cukup baik untuk
investasi bisnis jangka panjang.
Ada dua tipe kolam tembok beton yang dapat anda
gunakan sebagai referensi membuat kolam.
1) Tipe yang pertama adalah tipe kolam
gali seperti kolam ikan pada umumnya.
Kolam tipe tanam atau gali biasanya dibangun menyesuaikan sumber air yang digunakan. Tipe ini dibangun apabila menggunakan sumber air dari sungai yang letaknya lebih rendah dari permukaan lahan.
Karena itu, penggalian diusahakan pada musim kemarau saat air sungai surut. Hal ini dilakukan agar batas air minimal untuk budidaya dapat terpenuhi. Selain itu, saat musim kemarau anda tidak perlu menyedot air dengan menggunakan pompa air mekanik.
2) Tipe yang kedua adalah tipe kolam permukaan yang
dibuat diatas tanah tanpa melakukan penggalian kolam. Kedua tipe ini memiliki
keunggulan masing-masing sesuai dengan lokasi dibangunnya kolam.
2. Kolam
Tembok Beton Tipe Permukaan
Tipe ini biasanya dibangun pada areal lahan cadas
berbatu atau lahan pekarangan yang telah dikeraskan. Hal itu terjadi karena
akan lebih memakan biaya tinggi bila harus menggali lahan. Sumber air yang
dapat digunakan adalah air sumur baik sumur bor maupun sumur gali.
Tidak disarankan menggunakan air PAM, terutama
didaerah perkotaan karena kandungan bahan kimia yang tinggi. Namun bila
terpaksa digunakan anda bisa menetralisir air agar terbebas dari bahan kimia
pembersih air.
Keuntungan menggunakan kolam tembok beton adalah
system pengairan yang mudah diatur antara air masuk dan air keluar. Hal
tersebut akan memudahkan anda menguras air dan membuang air kolam pada saat
panen.
Endapan lumpur yang tidak disukai oleh ikan patin
pun dapat anda deteksi dan buang dengan mudah. Dan karena konstruksi yang kuat,
maka kemungkinan gagal panen karena kolam jebol dapat dinetralisir dengan
maksimal.
Karena sifatnya yang permanen, kolam tembok beton
harus menggunakan desain dan perhitungan yang mantap dan sesuai kebutuhan. Hal
itu dilakukan agar terdapat kesesuaian antara investasi dan hasil yang akan
diperoleh. Untuk membangun konstruksi kolam tembok beton, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan.
Berikut ini beberapa ulasan mengenai konstruksi
ideal yang bisa anda jadikan acuan membangun kolam ikan patin.
1. C. Kedalaman
Kolam
Ke dalam ideal untuk kolam ikan patin dengan masa
panen 5 bulan adalah 1 hingga 1,5m. Karena itu usahakan membangun dengan
kedalaman lebih dari 1m.
Kolam yang kurang dalam akan cenderung membuat ikan
cepat stres sehingga mengganggu pertumbuhan ikan patin. Terutama untuk kolam
yang dibangun dengan tipe permukaan. Untuk menghindari ikan melompat dan air
kotor karena dahan masuk ke kolam, anda bisa menggunakan jaring atau paranet.
2. D. Luas
Kolam
Salah satu cara agar ikan patin dapat berkembang
dengan baik adalah populasi yang ideal. Populasi yang pas untuk ikan patin agar
bisa tumbuh dengan baik adalah 25 ekor per 1 meter kubik.
Apabila anda memiliki kolam dengan ukuran 10 x 10x1
atau 100 m3,maka anda dapat memelihara ikan patin sebanyak 25x100 atau 2.500 ekor
bibit ikan. Menambah bibit dengan kapasitas berlebih tidak akan meningkatkan
hasil panen ikan yang anda lakukan.
3. E. Saluran
Air
Sirkulasi air salam budidaya ikan patin sangat
penting karena ikan patin cocok hidup di air yang cukup jernih dan tanpa
endapan. Karena itu, pembuatan saluran buangan harus dilakukan dengan baik.
Anda bisa membuat dua saluran pembuangan air dalam
satu kolam tembok beton. Yang pertama digunakan untuk menguras air dan membuang
endapan. Yang kedua digunakan untuk membuang kelebihan air apabila terjadi
hujan lebat.
Untuk pengairan pada kolam tembok beton sebaiknya
dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan ikan patin. Pada awal
memasukan bibit ikan yang masih kecil, kolam cukup digenangi setinggi 30-40 cm.
Kemudian anda bisa menaikkan level air 10 cm per
dua minggu hingga mencapai batas optimal antara 100 cm hingga 150 cm. Hal ini
dilakukan agar ikan tidak terlalu banyak menghabiskan tenaga untuk mengambil
oksigen di permukaan air.
F. Pembveria Pakan
Makanan ikan patin adalah salah satu hal yang harus
anda perhatikan pada budidaya ikan patin. Pemberian pakan yang tepat dan benar
berpengaruh terhadap pertumbuhan berat, kualitas dan kesehatan ikan patin.
Pemberian pakan juga berpengaruh terhadap biaya operasional
yang akan anda keluarkan dalam budidaya ikan patin. Karena itu, manajemen pakan
ikan patin harus direncanakan secara seksama.
Untuk meningkatkan berat dan mempercepat
pertumbuhan pada budidaya ikan patin, pemberian pellet setidaknya harus diberikan
sekitar 4 kali dalam sehari. Pemberian pellet ini, sesuai dengan ukurannya,
diberikan mulai benih ditebar hingga patin telah siap dipanen. Dosis pakan per
12500 ekor tebaran adalah 50 kg/bulan.
Pada bulan kedua pakan yang disediakan adalah 150
kg, sementara pada bulan ketiga 300 kg. Setelah itu anda bisa mengurangi pellet
dan menambahkan pakan alternative untuk menekan biaya.
Makanan ikan patin sebagai alternative pellet
pabrikan ada dua jenis. Pertama adalah pakan yang bisa dikonsumsi langsung
seperti sisa makanan, limbah roti atau biscuit, ikan rucah dan sebagainya.
Pemberian pakan jenis ini diberikan pada bulan keempat.
Namun walaupun bisa diberikan secara langsung, ada
hal syarat yang harus anda perhatikan yaitu pada ikan rucah singkirkan duri
atau tulangnya terlebih dahulu. Pada makanan sisa, pastikan tidak pedas atau
asam.
Jenis pakan yang kedua adalah pakan yang anda buat
sendiri, menjadi seperti pellet pabrikan. Bahan-bahan untuk pellet homemade ini
mudah dan murah. Misalnya, ikan asin, bekatul, dedak halus, ampas singkong,
ampas tahu dan daun papaya.
Anda bisa menggunakan mesin pencacah atau menumbuk
secara manual. Anda juga bisa memanfaatkan gilingan daging jika punya. Sebelum
diberikan pada patin, adonan dari bahan diatas harus dijemur terlebih dahulu
untuk menghilangkan kadar air.
Makanan ikan patin diatas bisa anda buat sekaligus
dalam jumlah banyak sebagai cadangan makanan selama beberapa bulan. Asalkan
tingkat kekeringannya sempurna dan penyimpanannya baik pellet tidak akan cepat
rusak.
Jangan ragu tentang kandungan gizinya, karena
bahan-bahan seperti ampas tahu, ampas singkong, bekatul maupun ikan asin sangat
baik dan kaya akan gizi. Pelet bikinan sendiri juga tentunya akan disukai oleh
ikan patin yang anda budidayakan.
Jenis pakan tambahan alternative mana yang akan
anda pilih tentu disesuaikan dengan kemampuan dan lokasi anda. Apabila anda
tinggal di wilayah yang mudah untuk mendapatkan bahan-bahan makanan sisa tentu
harus dimanfaatkan.
Demikian juga jika anda dekat dengan lokasi limbah
ampas tahu dan sebagainya. Jika anda bisa membuat makanan ikan patin sendiri
tentu akan sangat menghemat biaya budidaya ikan patin.
V. PENUTUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar