Rabu, 29 Mei 2019

Patin, Prospek Dan Cara Budidayanya

I. PENDAHULUAN
kan patin juga digolongkan sebagai catfish karena perilaku yang dimilikinya. Ikan lain yang memiliki golongan yang sama (catfish) adalah ikan lele yang sering kita jumpai di pasaran. Kedua ikan tersebut merupakan ikan yang nocturnal atau aktif di malam hari.
II.KLASIFIKASI, BOLOGI, MORFILOGI DAN HABITAT
A. Ciri Morfologi
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang sudah didomestikasikan sejak lama, ikan patin ini sangat banyak yang menyukainya dan juga sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Ikan patin ini sangat banyak di budidayakan dan di ternakan para petani. Selain itu, ikan patin ini juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi sehingga pengembangan semakin luas diberbagai daerah dan juga wilayah

Ikan patin ini memiliki bentuk memanjang, berwarna putih perak dengan punggung bewarna kebiruan, ikan patin ini tidak memiliki sisik, dan memiliki kepala relatif jauh lebih kecil dibanding dengan bentuk tubuhnya. Selain itu, ikan patin ini juga dimanfaatkan dan digunakan untuk menambah asupan nutrisi tubuh dengan mak
·         Memiliki kepala kecil dibandingkan dengan bentuk badannya
·         Bagian mulut kerucut melebar dan juga memiliki kumis halus.
·         Memiliki mata bulat berwarna kehitaman dan juga sirip dada dibagian samping.
·         Insang terletak pada bagian samping dekat dengan sirip dada.
·         Sirip punggung memanjang kebelakang dan memiliki penjang 1-2 cm
·         Sirip anak ini berbentuk sisir dibagian pangkal ujung runcing berwarna kekuningan dan perak
·         Sirip ekor berbentuk segitiga dibagian ujung pangkal bawah dan atas runcing

B. Klasifikasi
Kingdom : Animalia ( hewan )
Filum : Chordata ( bertulang belakang )
Kelas : Pisces
Famili : Pangisidae
Genus : pangisius
Spesies : Pangisius Hypopthalamus, Pangisius jambal, Pangisius humeralis Pangisius lithostoma, Pangisius nasutus, Pangisius polyuranodon dan Pangisius niewenhuisii.
III. PROSPEK PENGEMBANGAN PATIN
Berdasarkan penelitian, ikan patin memiliki kandungan gizi yang tinggi. Manfaat ikan patin karenanya sangat banyak. Ikan yang dagingnya sangat lembut ini kaya akan dua asam lemak esensial DHA dan EPA.
Asam lemak esensial ini dikenal dengan Omega-3, yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan otak. Omega-3 dipercaya mendukung kecerdasan anak dan memperkuat system kekebalan tubuh. Kadar DHa di dalam ikan patin mencapai 5,45 % sedang kadar EPA mencapai 0,78 %.
Sementara itu, ikan patin kaya akan lemak tak jenuh yang berada diatas 50 %. Dari jumlah tersebut, asam oleat banyak terdapat di dalam daging patin mencapai 7,43 %. Lemak tak jenuh ini sangat baik sebagai cara pencegahan penyakit kardiovaskular.
Tidak hanya itu, asam lemak sangat bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga bisa mencegah resiko penyakit jantung koroner. Disisi lain, manfaat ikan patin juga bisa dilihat dari kadar kolesterol pada ikan ini yang sangat rendah.
Kandungan protein pada ikan patin juga cukup besar, yaitu sekitar 159 gr. Protein sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap sehat.
Jika anda mengkonsumsi ikan patin berikut dengan tulangnya, misalnya jika dimasak presto, anda juga akan mendapatkan kalsium dan fosfor yang baik untuk tulang. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan bisa menghambat pertumbuhan tulang dan gigi.
Dengan kebaikan dan kandungan gizi tinggi yang terdapat pada ikan patin, maka ikan patin menjadi pilihan sumber protein dan gizi yang sangat bermanfaat untuk anak-anak, ibu hamil, dan siapa saja termasuk anda.

Mengkonsumsi ikan patin tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang lezat dan mantap, juga akan memberikan anda dan keluarga anda kesehatan dan kebaikan. Manfaat ikan patin akan semakin sempurna dengan cara pengolahan yang tepat dan sehat.
Keuntungan ikan patin
·         Memiliki nilai ekonomis relatif tinggi
·         Mudah dibudidaya dan diternakan
·         Manajemen pemeliharan tergolong mudah
·         Mudah beradaptasi dengan lingkungan
·         Memiliki nilai nutrisi dan kandungan vitamin tinggi
IV. CARA BUDIDAYA 
A. Kolam Terpal
Budidaya ikan menggunakan kolam terpal sudah popular diterapkan terutama pada jenis ikan lele. Lele kolam terpal bahkan menjadi andalan program di beberapa wilayah.
Namun, tahukah anda jika kolam terpal juga bisa diterapkan untuk budidaya ikan patin? Secara prinsip, penggunaan kolam terpal untuk patin maupun ikan lele sama saja. Artinya, anda pun kini bisa mencoba budidaya kolam terpal yang mudah, hemat biaya dan sederhana tersebut.
Cara budidaya ikan patin menggunakan kolam terpal memiliki beberapa keunggulan, yaitu;
1.    Hemat Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk membangun kolam, baik kolam tanah, kolam semi permanen maupun permanen tidak sedikit.
Jika anda menggunakan terpal, maka tentu biayanya bisa ditekan lebih banyak. Anda cukup membeli terpal secukupnya sesuai ukuran kolam yang akan anda buat, beberapa batang bamboo untuk pagar, tali dan selang air.
2.    Mudah Pembuatannya
Kolam terpal lebih mudah pembuatannya. Anda bisa menyesuaikan dengan pekarangan yang anda miliki.
Cukup menyiapkan bambu sebagai pagar keliling kolam, lalu letakkan terpal hingga membentuk kolam. Ikat keempat sisinya agar kolam tidak tumpah atau terlipat saat diisi air. Terpal yang digunakan pilih dari terpal yang cukup kuat dan tebal.
3.    Praktis
Kolam terpal memang tidak tahan lama, namun cukup tahan untuk beberapa kali musim panen. Asalkan perawatannya baik dan menghindari resiko kebocoran dengan tidak menggunakan peralatan yang tajam disekitar kolam.
Kolam terpal mudah diganti, mudah dibersihkan dan gampang perawatannya. Selain itu juga fleksibel. Anda bisa menambah kolam kapan pun anda mau sejauh masih terdapat ruang.
Nah, keunggulan diatas menarik bukan? Kini anda bisa mewujudkan hobi dan bisnis anda dalam budidaya ikan patin rumahan yang murah dan gampang. Anda tidak perlu lagi membeli ikan kegemaran anda di pasar, cukup memelihara di rumah dalam kolam terpal yang sederhana.
Tetapi, ketika anda menggunakan kolam terpal, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan agar ikan tetap sehat dan kolam anda awet tak gampang rusak, yaitu;
1.    Setelah kolam terpal jadi dan diisi dengan air jangan buru-buru memasukan ikan patin anda ke dalamnya. Tunggulah setidaknya selama 1-2 minggu sampai PH airnya tidak asam. Air sumur atau air PAM mungkin mengandung keasaman yang kurang baik untuk ikan. Hal ini juga untuk menghindari racun yang mungkin masih menempel pada terpal.
2.    Selain itu, isilah air secara bertahap, jangan langsung penuh. Anda bisa memulainya dari setinggi 20 cm sampai kira-kira setengah terpal. Hal ini juga penting untuk mengecek apabila anda kebocoran atau desain yang kurang pas posisinya.
3.    Setelah diisi dengan benih ikan, pastikan untuk menjaga kolam tetap bersih tidak berlumpur. Patin tidak seperti lele yang menyukai kolam berlumpur atau keruh. Jadi sebaiknya anda rutin mengganti air agar ikan patin anda sehat.
4.    Berikan pakan secukupnya sesuai kebutuhannya dan dengan cara yang tepat. Pemberian pakan yang berlebihan akan membuat kolam cepat kotor. Kadar protein dari pellet yang tidak termakan habis juga mengurangi kualitas air.
5.    Sering-seringlah mengecek kondisi terpal apabila air membludak saat hujan, atau kemungkinan bocor dan rusak. Jika anda tidak rutin mengawasi kolam terpal anda, hal-hal yang buruk seperti kolam rusak dan sebagainya akan sulit dihindari.
6.    Pastikan saluran pengairan yang mudah dan baik. Terutama jika anda membuat kolam di lingkungan perkampungan. Anda harus membuat system pembuangan air yang memadai agar tidak mengganggu tetangga.
Anda bisa membuat beberapa kolam untuk pembibitan, pembesaran, pemijahan dan sebagainya dengan kolam terpal. Bedanya hanya ukuran sesuai tingkat kebutuhan anda.

Namun jika anda baru pemula, ada baiknya anda mencoba dulu budidaya ikan patin dengan system pembesaran. Anda bisa membeli bibit patin untuk dibesarkan. Sambil melihat peluang dan kondisi lingkungan sekitar apakah cocok atau sesuai untuk budidaya patin.
B. Kolam Tembok

Budidaya ikan dengan menggunakan kolam tembok beton yang permanen dan tahan lama. Biaya investasi kolam dengan cara ini tergolong cukup tinggi. Karena itu, sebaiknya dilakukan untuk anda yang telah mencoba kolam terpal dan berhasil. Meskipun memiliki biaya yang lebih besar di awal, namun kolam tembok akan lebih tahan lama hingga bisa dikatakan cukup baik untuk investasi bisnis jangka panjang.
Ada dua tipe kolam tembok beton yang dapat anda gunakan sebagai referensi membuat kolam. 
1) Tipe yang pertama adalah tipe kolam gali seperti kolam ikan pada umumnya.
Kolam tipe tanam atau gali biasanya dibangun menyesuaikan sumber air yang digunakan. Tipe ini dibangun apabila menggunakan sumber air dari sungai yang letaknya lebih rendah dari permukaan lahan.
Karena itu, penggalian diusahakan pada musim kemarau saat air sungai surut. Hal ini dilakukan agar batas air minimal untuk budidaya dapat terpenuhi. Selain itu, saat musim kemarau anda tidak perlu menyedot air dengan menggunakan pompa air mekanik.
2) Tipe yang kedua adalah tipe kolam permukaan yang dibuat diatas tanah tanpa melakukan penggalian kolam. Kedua tipe ini memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan lokasi dibangunnya kolam.
2.    Kolam Tembok Beton Tipe Permukaan
Tipe ini biasanya dibangun pada areal lahan cadas berbatu atau lahan pekarangan yang telah dikeraskan. Hal itu terjadi karena akan lebih memakan biaya tinggi bila harus menggali lahan. Sumber air yang dapat digunakan adalah air sumur baik sumur bor maupun sumur gali.
Tidak disarankan menggunakan air PAM, terutama didaerah perkotaan karena kandungan bahan kimia yang tinggi. Namun bila terpaksa digunakan anda bisa menetralisir air agar terbebas dari bahan kimia pembersih air.
Keuntungan menggunakan kolam tembok beton adalah system pengairan yang mudah diatur antara air masuk dan air keluar. Hal tersebut akan memudahkan anda menguras air dan membuang air kolam pada saat panen.
Endapan lumpur yang tidak disukai oleh ikan patin pun dapat anda deteksi dan buang dengan mudah. Dan karena konstruksi yang kuat, maka kemungkinan gagal panen karena kolam jebol dapat dinetralisir dengan maksimal.
Karena sifatnya yang permanen, kolam tembok beton harus menggunakan desain dan perhitungan yang mantap dan sesuai kebutuhan. Hal itu dilakukan agar terdapat kesesuaian antara investasi dan hasil yang akan diperoleh. Untuk membangun konstruksi kolam tembok beton, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berikut ini beberapa ulasan mengenai konstruksi ideal yang bisa anda jadikan acuan membangun kolam ikan patin.
1.    C. Kedalaman Kolam
Ke dalam ideal untuk kolam ikan patin dengan masa panen 5 bulan adalah 1 hingga 1,5m. Karena itu usahakan membangun dengan kedalaman lebih dari 1m.
Kolam yang kurang dalam akan cenderung membuat ikan cepat stres sehingga mengganggu pertumbuhan ikan patin. Terutama untuk kolam yang dibangun dengan tipe permukaan. Untuk menghindari ikan melompat dan air kotor karena dahan masuk ke kolam, anda bisa menggunakan jaring atau paranet.
2.    D. Luas Kolam
Salah satu cara agar ikan patin dapat berkembang dengan baik adalah populasi yang ideal. Populasi yang pas untuk ikan patin agar bisa tumbuh dengan baik adalah 25 ekor per 1 meter kubik.
Apabila anda memiliki kolam dengan ukuran 10 x 10x1 atau 100 m3,maka anda dapat memelihara ikan patin sebanyak 25x100 atau 2.500 ekor bibit ikan. Menambah bibit dengan kapasitas berlebih tidak akan meningkatkan hasil panen ikan yang anda lakukan.
3.    E. Saluran Air
Sirkulasi air salam budidaya ikan patin sangat penting karena ikan patin cocok hidup di air yang cukup jernih dan tanpa endapan. Karena itu, pembuatan saluran buangan harus dilakukan dengan baik.
Anda bisa membuat dua saluran pembuangan air dalam satu kolam tembok beton. Yang pertama digunakan untuk menguras air dan membuang endapan. Yang kedua digunakan untuk membuang kelebihan air apabila terjadi hujan lebat.
Untuk pengairan pada kolam tembok beton sebaiknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan ikan patin. Pada awal memasukan bibit ikan yang masih kecil, kolam cukup digenangi setinggi 30-40 cm.

Kemudian anda bisa menaikkan level air 10 cm per dua minggu hingga mencapai batas optimal antara 100 cm hingga 150 cm. Hal ini dilakukan agar ikan tidak terlalu banyak menghabiskan tenaga untuk mengambil oksigen di permukaan air.
F. Pembveria Pakan
Makanan ikan patin adalah salah satu hal yang harus anda perhatikan pada budidaya ikan patin. Pemberian pakan yang tepat dan benar berpengaruh terhadap pertumbuhan berat, kualitas dan kesehatan ikan patin.
Pemberian pakan juga berpengaruh terhadap biaya operasional yang akan anda keluarkan dalam budidaya ikan patin. Karena itu, manajemen pakan ikan patin harus direncanakan secara seksama.
Untuk meningkatkan berat dan mempercepat pertumbuhan pada budidaya ikan patin, pemberian pellet setidaknya harus diberikan sekitar 4 kali dalam sehari. Pemberian pellet ini, sesuai dengan ukurannya, diberikan mulai benih ditebar hingga patin telah siap dipanen. Dosis pakan per 12500 ekor tebaran adalah 50 kg/bulan.
Pada bulan kedua pakan yang disediakan adalah 150 kg, sementara pada bulan ketiga 300 kg. Setelah itu anda bisa mengurangi pellet dan menambahkan pakan alternative untuk menekan biaya.
Makanan ikan patin sebagai alternative pellet pabrikan ada dua jenis. Pertama adalah pakan yang bisa dikonsumsi langsung seperti sisa makanan, limbah roti atau biscuit, ikan rucah dan sebagainya. Pemberian pakan jenis ini diberikan pada bulan keempat.
Namun walaupun bisa diberikan secara langsung, ada hal syarat yang harus anda perhatikan yaitu pada ikan rucah singkirkan duri atau tulangnya terlebih dahulu. Pada makanan sisa, pastikan tidak pedas atau asam.
Jenis pakan yang kedua adalah pakan yang anda buat sendiri, menjadi seperti pellet pabrikan. Bahan-bahan untuk pellet homemade ini mudah dan murah. Misalnya, ikan asin, bekatul, dedak halus, ampas singkong, ampas tahu dan daun papaya.
Anda bisa menggunakan mesin pencacah atau menumbuk secara manual. Anda juga bisa memanfaatkan gilingan daging jika punya. Sebelum diberikan pada patin, adonan dari bahan diatas harus dijemur terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar air.
Makanan ikan patin diatas bisa anda buat sekaligus dalam jumlah banyak sebagai cadangan makanan selama beberapa bulan. Asalkan tingkat kekeringannya sempurna dan penyimpanannya baik pellet tidak akan cepat rusak.
Jangan ragu tentang kandungan gizinya, karena bahan-bahan seperti ampas tahu, ampas singkong, bekatul maupun ikan asin sangat baik dan kaya akan gizi. Pelet bikinan sendiri juga tentunya akan disukai oleh ikan patin yang anda budidayakan.
Jenis pakan tambahan alternative mana yang akan anda pilih tentu disesuaikan dengan kemampuan dan lokasi anda. Apabila anda tinggal di wilayah yang mudah untuk mendapatkan bahan-bahan makanan sisa tentu harus dimanfaatkan.
Demikian juga jika anda dekat dengan lokasi limbah ampas tahu dan sebagainya. Jika anda bisa membuat makanan ikan patin sendiri tentu akan sangat menghemat biaya budidaya ikan patin.
V. PENUTUP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar