Pakan merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang
hasil budidaya ikan guna untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Karena jika
kita menggunakan pakan pelet buatan pabrik akan cukup lumayan mengeluarkan
biaya budidaya. Dan untuk menekan biaya budidaya ikan kita dapat mengambil
langkah untuk memberikan pakan buatan atau pakan alternatif untuk memenuhi
kebutuhan asupan makanan ikan dalam budidaya. Simak di bawah ini adalah cara
pembuatan pakan ikan dan nilai kandungan gizi dari hasil pakan buatan.
A. Pakan
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan
tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan
(feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas
serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. (Anonim, 2009). Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan
sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan
bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan
penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah
menjadi pellet, crumble atau mash. (Anonim a 2008).
B. Bahan Pakan
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah
segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik
maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu
kesehatan ternak.(Anonim, 2009).
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik.
Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar,
bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor,
magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan
melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk
masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang
dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. (Anonim a,
2009).
Menurut (Anonim a 2008) bahan dibagi menjadi dua
bagian yaitu bahan pakan konvensional dan bahan pakan subtitusi
Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering
digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup
(misalnya Protein) dan disukai ternak. Bahan pakan konvensional merupakan bahan
makro , serta jagung, bungkil kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya.
Bahan baku yang berasal dari bahan yang belum banyak
dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industri agro atau peternakan dan
perikana. pakan dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk diolah menjadi
pakan. Bahan pakan ini biasanya berasal dari ikutan industri agro atau
peternakan dan perikanan.
C. Ransum
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada
ternak yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung
(dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan kebutuhan industri dan energi yang
diperlukan. (Anonim a 2008).
Menurut (Anonim a 2008) berdasarkan bentuknya ransum
dibagi menjadi 3 jenis : yaitu mash, pellet,dan crumble
Mash adalah bentuk ransum yang paling sederhana yang
merupakan campuran serbuk (tepung) dan granula.
Pellet adalah ransum yang berasal dari berbagai bahan
pakan dengan perbandingan komposisi yang telah dihitung dan ditentukan. Bahan
tersebut diolah menggunakan mesin pellet (pelletizer) untuk mengurangi loss
nurisi dalam bentuk yang lebih utuh.
Ransum berbentuk pellet yang dipecah menjadi 2-3
bagian untuk memperkecil ukurannya agar bisa dimakan ternak. Kelebihan ransum
berbentuk pellet adalah distribusi bahan pakan lebih merata sehingga loss
nutrisi mudah dicegah dan tidak tercecer pada waktu dikonsumsi ternak.
D. Konsentrat
Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat
dibagi dua golongan yaitu konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber
protein. Konsentrat sebagai sumber protein apabila kandungan protein lebih dari
18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari
hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan mengandung protein lebih dari 47%.
Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar
dibawah 2,5%. Contohnya : tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung
darah, tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan
proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat kasar
lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung biji kapuk, tepung bunga
matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit
dll. Konsentrat sebagai sumber energi apabila kandungan protein dibawah 18%,
TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak, jagung, empok dan
polar. (Anonimb 2009).
E. Zat Additif
Zat additif merupakan zat
yang perlu ditambahkan dalam jumlah relative sedikit yang kadangkala diperlukan
untuk melengkapi ransum yamg disusun, yang berfungsi sebagai penambah
aroma/cita rasa, asam amino/ campuaran asam amino dan vitamin mix. (Anonim, 2009).
Zat additif merupakan
suatu bahan atau kombinasi bahan yang biasa digunakan dalam campuran ransum
digunakan dalam jumlah sedikit untuk memenuhi
kebutuhan tertentu, misalnya memacu pertumbuhan, meningkatkan kecernaan
seperti antibiotik, hormon, probiotik, pewarna, rasa. (Anonim b, 2009).
III.CARA MEMBUAT PAKAN IKANA.Kandungan Gizi Pakan
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi/ransum pakan ikan adalah kandungan gizi yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :
Protein = 22,65%;
Lemak = 15,38%;
Abu = 26,65%;
Serat = 1,80%;
Air = 10,72%;
Nilai ubah = 1,5– 3.
Untuk membuat pakan dengan kandungan gizi seperti diatas memerlukan bahan tepung ikan, tepung daun,dedak halus, vitamin dan mineral.
Daftar
Kandungan Bahan Pakan
No
|
Bahan
|
Kandungan Gizi (%)
|
|||||
Protein
|
Lemak
|
KH
|
Abu
|
Serat Kasar
|
Air
|
||
1
|
Tepung
Ikan
|
22,65
|
15,78
|
0
|
26,65
|
1,80
|
10,72
|
2
|
Tepung
Udang
|
53,74
|
6,65
|
0
|
7,72
|
14,61
|
17.28
|
3
|
Dedak
halus
|
11,35
|
12,15
|
28,62
|
10,50
|
24,46
|
10,16
|
4
|
Dedak
gandum
|
11,99
|
1,48
|
64,75
|
6,64
|
3,75
|
17,35
|
5
|
Jagung
|
13,00
|
2,05
|
47,85
|
12,60
|
13,50
|
10,64
|
6
|
Tepung
kedele
|
39,60
|
14,30
|
29,50
|
5,40
|
2,80
|
8,40
|
7
|
Ampas
tahu
|
47,90
|
10,90
|
25,00
|
4,80
|
3,60
|
7,80
|
8
|
Bungkil
kelapa
|
17,09
|
9,44
|
23,77
|
5,90
|
30,40
|
13,35
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Menyusun ransum atau komposisi pakan
- Pemilihan bahan
- Penepungan bahan
- Pencampuran bahan
- Pemasakan adonan
- Pencetakan
- Pengeringan (penjemuran/pengovenan)
- Pengepakan
- Pengemasan
- Pemasaran
- Pemanfaatan