Rabu, 27 Februari 2019

Melirik Azolla Sebagai Pakan Alternatif

I. PENDAHULUAN
Azolla Microphylla atau Tanaman Paku Air merupakan tanaman air yang berasal dari genus suku Azolleae. Mungkin blum banyak orang tahu tentang tanaman ini namun sebenarnya banyak orang yang membudidayakannya karena tanaman ini dapat dijadikan pakan ternak seperti unggas dan juga ikan serta dapat juga dimanfaatkan sebagai pupuk.

Pemanfaatan Azolla untuk pakan ternak dan juga ikan karena tanaman ini memiliki kandungan yang cukup tinggi yaitu 31,25% protein, 6,5% karbohidrat, 7,5 % lemak, 13% serat kasar dan 3,5 % gula terlarut.
Pemanfaatan tanaman Azolla untuk pupuk sangat mungkin diperuntukan untuk menggantikan pupuk urea karena apabila tanaman ini telah dalam bentuk kompos, ia mengandung 3-5% nitrogen, 0,5-0,9% fosfor, 2-4,5% kalium, 0,4-1% kalsium, 0,5-0,6% magnesium, 0,06-0,26% besi dan 0,11-0,16% mangan.


II. MACAM DAN DISKRIPSI AZOLLA
1.     Azolla Pinnata
Tanaman Azolla memiliki slender, sedikit cabang, seperti layaknya daun yang panjangnya hanya 1 mm. Setiap tanaman terdiri dari moss dengan slender yang mengambang di permukaan air, akar pendulum yang terletak di bawahnya.Tanaman ini cenderung mengelompok bersama-sama dan sering membentuk “compact mats di permukaan air. Jika tumbuh di daerah yang cukup cahaya, Azolla dapat memproduksi reddish anthocyanin di daun berbeda dengan  bright green carpets of duckweed dan filamentous green algae. Beberapa tanaman Azolla mengambang di permukaan air.Azolla mengembangkan hubungan simbiose dengan Blue Green Agae (BGA),Anabaena azollae. Tanaman azolla merupakan sejenis pakuan air terdiri dari batang utama yang tumbuh di permukaan air dengan daun alternate dan perakaran adventif teratur  sepanjang interval batang.Akar sekunder tumbuh dan berkembang dekat axil daun tertentu.
2. Azolla microphylla

Bentuk Azolla adalah sudut segitiga polygonal dan mengambang di permukaan air secara individu atau bergerombol. Diameter tanaman berkisar antara 0,3 - 1 inchi (1-2,5 cm) bagi spesies kecil seperti Azolla pinnata, sampai 6 inchi (15 cm) atau lebih bagiAzolla nilotica, Azolla filiculoides yang di kembangkan di Hawai awal abad ke-20. Lingkungan ideal bagi Azolla adalah kolam-kolam berisi air segar atau daerah berair/lembab berlumpur.
III. KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI AZOLLA
A. Klasifikasi
 Klasifikasi Tanaman Azolla
Menurut Riyanto (1993) adalah sebagai berikut :
Divisi             : Pteridophyta
Kelas              : Filicopsida
Ordo               : Salviniales
Famili             : Azollaceae
Genus             : Azolla
Spesies     caroliana, A. pinnata, A. nilotica,A. filiculoides, A mexicana, A. microphylla, A. rubra.

Sub spesies          : A. pinnata subsp. Afirica, A. asiatica, A. pinnata
B. Morfologi
Hasbi (2006) mengatakan bahwa Azolla adalah paku air mini ukuran 3-4 cm yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria  pemfiksasi N2. Simbiosis ini menyebabkan Azolla mempunyai kualitas nutrisi yang baik. Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina dan Vietnam sebagai sumber N bagi padi sawah. Azollatumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa.

Hasbi (2005) menyatakan tanaman Azolla memiliki ciri-ciri : batang dan cabang mengapung di air dan bercabang yang susunannya saling tumpang tindih. Akar terdapat pada ruas cabang permukaan batang dan memiliki rambut-rambut akar dan tudung ruas berselubung yang dapat gugur karena usia tua, akar memberi sambungan besar terhadap berat basah total tanaman apabila tanaman Azolla mengandung sedikit simbion (Khan, 1988). Setiap daun Azolla terdiri dari helai daun bawah dan helai daun atas merupakan daun yang bilobus (bagian atas tebal) dan warna hijau mengandung klorofil atas dan bawah yang kontak dengan bagian air tipis warna merah muda. Karena tidak mengandung klorofil. Daun Azollaselalu bergerombol yang menutupi seluruh permukaan tanaman, helaian daun bawah sebagian tenggelam dalam air dan sedikit klorofil. Helaian daun atas di atas permukaan air, mengandung klorofil yang tebal beberapa sel. Setelah tumbuh lebih lama dan berlapis-lapis dan nampak warna yang bermacam-macam. Tapi secara umum berwarna hijau gelap sampai kemerahan. Perbedaan Azolla pinnata dan Azolla microphyllasecara umum (untuk lebih jelas silahkan kontak ke e-mail : Putranasa@gmail.com atau beli buku saya yang berjudul" Azolla sebagai pengganti pupuk Urea):
C. Syarat Tumbuh Azolla
Menurut Djojosuwito (2000), menyatakan Azolla dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan vegetatif terjadi dengan cara pemisahan cabang samping dari cabang utama, yang selanjutnya membentuk tumbuhan baru. Pada tumbuhan yang sudah tua Azolla dapat membentuk sporocarp (seperti capsul), yang terletak di bagian bawah daun. Pada umumnya terdapat sepasang sporocarp yaitu microsporocarp dan megasporocarp. Microsporocarp berisi 7-100 microsporangium dan tiap-tiap microsporocarp berisi 36-64 microspora. Megaspora dan microspora berkecambah membentuk microgamet (gamet jantan) megagametofit (gamet betina). Kemudian, gametofit jantan berkembang menjadi sel sperma yang dapat membuahi sel telur gamet betina hasil peleburan gamet jantan dan gametofit betina tumbuh menjadi sporofit yang selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan Azolla diploid (proses pertumbuhannya terjadi di dalam air).
            Menurut Akhmadi (1995) mengatakan Pertumbuhan Azolla dapat dipengaruhi oleh beberapa emper diantaranya yaitu sebagai berikut :
            Air merupakan faktor utama pada pertumbuhan Azolla karena Azolla sangat peka terhadap kekeringan. Bila mana dalam pemeliharaannya air dalam keadaan kurang atau berlebihan, maka pertumbuhan Azolla akan kurang baik. Yang dibutuhkan adalah air diatas tanah dengan kedalaman ± 1 cm, pertumbuhan akan baik. Sebab Azolla dapat tumbuh menempel pada tanah yang lembab atau berair. Oleh karena itu Azolla perlu di pelihara di dalam kolam yang kecil selama musim kering atau tidak dapat pengairan.
            Angin merupakan salah satu syarat pertumbuhan dan perkembangan Azolla karena angin mempunyai fungsi dapat mendorong pertumbuhan Azolla selain air di sawah maupun dalam kolam. Angin yang berhembus dengan cepat atau besar dapat menyebabkan tanaman Azolla akan mudah mati, hal ini menyebabkan penimbunan yang tebal antar Azolla yang satu dengan Azolla yang lain.
            Azolla dapat tumbuh dengan baik pada temperatur rata-rata 15-30 OC. Temperatur optimum kira-kira 25 OC untuk Azolla filiculoides, A rubra dan A japonica. Sedangkan emperature di bawah 10 OC pertumbuhan Azolla kurang baik Azolla dapat beradaptasi di atas emperature –5 OC.
            Sinar matahari sama halnya dengan tumbuhan hijau lainnya, Azolla juga butuh sinar matahari sebagai fotosintesis dan nitrogenase. Dimana Azolla yang tumbuh di daerah yang kekurangan sinar matahari akan kurang baik pertumbuhannya. Sedangkan apabila mendapat sinar matahari yang kuat juga kurang baik  Azolla akan menjadi warna merah dan warna merah kecoklatan atau mati. Sedangkan pada musim panas dan dingin Azolla akan menjadi warna merah atau merah kecoklatan. Untuk menghindari hal tersebut diatas kita harus menggunakan naungan agar tumbuhan Azolla dapat tumbuh dengan subur sehingga Azolla akan menjadi hijau. Azolla dapat tumbuh dengan baik pada keadaan air atau tanah sedikit asam dengan pH 4. Sedangkan pada kebutuhan mineral Azolla dapat menyerap nutrisi dari air pada saat Azolla mengapung di air. Sebab phospor yang ditebar dari tanah terurai secara perlahan-lahan oleh air. Tapi populasi azolla yang mengapung di atas air kurang baik menyerap atau mengambil phospor tersebut. Penerapan pupuk phospor akan lebih baik dan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan  apabila di semprotkan di atas pertumbuhan Azolla. (Khan, 1988).
D. Kandungan Unsur Hara
 KADAR UNSUR HARA YANG TERKANDUNG DALAM AZOLLA
Unsur
Jumlah
Keterangan
N
1,96-5,30

P
0,16-1,59

K
0,31-5,97

Ca
0,45-1,70

Mg
0,22-0,66

S
0,22-0,73

Na
0,16-3,35

Cl
0,16-1,31

Al
0,62-0,90

Fe
0,04-0,59

Mn
66-2944 ppm

Co
0,264 ppm

Zn
26-989 ppm

III. MANFAAT AZOLLA 

1.  A.  Pengganti Urea,
azolla sebagai pupuk via www.bibitazolla.net Pemanfaatan azolla sebagai pupuk sangat memungkinkan, pasalanya azolla kering (dalam bentuk kompos) mengandung Nitrogen, phospor, kalium, dan mengandung hara mikro berupa kalsium, magnesium, ferum dan mangan. Dilihat dari kompisisi diatas Azolla bisa dijadikan untuk pupuk guna mempertahanakan kesuburan tanah. Bila azolla diberikan secara rutin tiap musim tanam maka tanah tidak memerlukan pupuk buatan lagi nantinya.
Pengguanan azolla sebagai pupuk pengganti urea, selain dalam bentuk segar bisa juga diberikan dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk tersebut azolla baik diberikan untuk tanaman hias semisal bonsai, kaktus, suplir sampai mawar.
Untuk membuat kompos dari azolla caranya cukup mudah.
Ø  Pertama dengan membuat lubang berukuran 3 x 2 x 2 meter,
Ø  kemudian azolla segar dimasukkan kedalam lubang tersebut, dan tutupi. Seminggu kemudian aolla dibongkar.
Ø  Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah dipendam tersebut dijemur, setelah agak kering dikemas dalam kantong plastik dan bisa langsung dijadikan sebagai media tanam.
2.  B.  Sebagai pakan ikan dan pakan ternak
Ø  azolla sebagai pakan ikan, selain sebagai pupuk dan media tanam, azolla paling banyak dimanfaatkan untuk pakan ikan dan ternak, khususnya itik dan berbagai jenis ikan omnivora dan herbivora.
Ø  Sebagai pakan ternak kandungan gizi dari azolla sangat menjanjikan. Bila diberikan untuk itik, menggunakan azolla segar yang masih muda (umur 2-3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik.
Ø  Dalam keadaan segar azolla bisa digunakan sebagai pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper.
Ø  Diolah azolla menjadi tepung. Tepung azolla ini antinya dipakai untuk campuran membuat pakan ikan buatan.
IV. CARA BUDIDAYA
Persiapan Tempat
Ø  Tahap budidaya azolla yang pertama yang harus diperhatikan adalah persiapan tempat.
Ø  Tempat terbaik untuk budidaya azolla adalah kolam tanah, kamu bisa membuatnya sendiri menggunakan terpal yang diberi tanah atau bisa juga menggunakan area persawahan.
Ø  Pilihlah tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
Persiapan Bibit
Ø  Hal kedua yang perlu dipersiapkan untuk budidaya azolla adalah bibitnya.
Ø  Bisa berupa bibit azolla, atau secara generatif (spora).
Cara Budidaya Azolla Microphylla
Ø  kotak sebagai tempat budidaya azolla
Ø  Budidaya azolla dapat dilakukan di kolam tanah atau kolam terpal.
Ø  Pemilihan atau penempatan kolam sebaiknya berada di lokasi terbuka yang terkena sinar matahari langsung,
Ø  berikut tahapan beserta penjelasan cara budidaya azolla
1.    Budidaya Azolla di Kolam Terpal,
Ø Persiapkan Kolam ternak azolla dalam kolam terpal
Ø Siapkan kolam dari terpal terlebih dahulu kemudian isi kolam ternak azola dengan memakai air, ketinggian 5 cm atau maksimal 20 cm, semakin dekat tanah semakin baik, jadi pastikan tidak terlalu tinggi airnya.
Ø Habitat asli dari azolla adalah sawah atau rawa, sebisa mungkin buat media tanam azola menyerupai dengan habitat asalnya.
Ø Untuk penggunaan kolam berupa terpal perlu ditambahkan lumpur. Kamu bisa memanfaatkan lumpur dari kolam yang selesai dipanen ikannya.
2.    Pemberian pupuk kandang
Ø Budidaya azolla
Ø Ketika memberikan pupuk kandang untuk media ternak, yang harus diperhatikan adalah aroma bau airnya.
Ø Jika air bau itu berarti pupuk belum terfermentasi dengan sempurna.
Ø Jika terjadi seperti itu jangan masukkan bibit azola kedalam media ternak karena bisa menyebabkan azola mati.
Ø Jangan memberi pupuk ketika kolam sudah ada azolanya, pemberian pupuk dilakukan 2 minggu sebelum bibit ditaburkan agar pupuk bisa terfermentasi dengan sempurna.
3.    Penebaran bibit azolla
Ø petani menanam pada di lahan yang ditumbuhi azolla
Ø Tahap selanjutnya budidaya azolla adalah penebaran bibit pada kolam ternak,
Ø sebelum menebar pastikan kolam tidak berbau dan pupuk telah terfermentasi dengan sempurna.
Ø Gunakan takaran 50 -70 gram per meter pesegi, kemudian diamkan hingga 2 minggu terkadang lebih, dengan tetap menjaga ketinggian air.
Ø  Kamu bisa menambahkan probiotik biocatfish sebesar 50 ml/m2 secara rutin setiap 2 hari sekali supaya azolla tumbuh secara optimal. Pada umumnya azolla bisa dipanen 15 hari setelah tanggal pembibitannya.
Ø Pemanenan dilakukan saat aozla sudah kelihatan menumpuk dan menebal menutupi seluruh permukaan
Ø kolam, azolla dapat dipanen 1-2 minggu sekali.
Ø Kamu bisa menambah kolam lagi untuk penambahan azolla yang akan di budidayakan, lakukan sesuai kebutuhan harian, untuk dijual atau akan kamu gunakan sendiri sebagai pakan ikan. Hal ha
Ø  Dalam membudidayakan azolla ada beberapa hal yang kadang terlewat dan tidak diperhatikan oleh peternak sehingga menghasilkan azolla dengan tidak maksimal.
Ø  Berikut hal hal yang perlu kamu perhatikan ketika berniat budidaya azolla.
Ø Semakin dekat azolla dengan media tanah atau semakin dangkal kolam semakin bagus.
Ø Azolla sangat butuh sinar matahari tetapi jika daun azola berubah warna kuning/coklat karenat terbakar berarti azolla terlalu banyak menyerap sinar UV, kamu bisa menggunakan paranet sebagai penaung media ternak.
Ø Penggunakan pupuk setelah kolam terisi azolla akan menyebabkan azolla mati
Ø Ketika meggunakan pupuk kandang, perhatikan bau air, kalau masih bau berarti pupuk belum terfermentasi sempurna, kamu harus menunggu lebih lama.
Ø Jika kamu membeli bibit azolla degan paket, pertama azolla ditempatkan di tempat teduh, dalam wadah berarir selama kurleb 2 hari baru setelah azolla terlihat segar pindahkan ke tempat yang terkena matahari atau kolam.
Ø Kamu bisa menambahkan pupuk dengan unsur P yang tinggi seperti pupuk SP36 / multi KP dan pupuk sejenisnya, agar azolla kuat dan tidak
Ø Itu tadi azolla yang merupakan tanaman dari jenis paku pakuan yag bermanfaaat dalam dunia pertanian juga peternakan.
Ø Tanaman ini juga telah digunakan di banya negara seperti Jepang untuk pengganti pupuk pada padi dan India sebagai pakan untuk sapi.
Ø Azolla juga bermanfaat untuk pakan ikan lele, gurame, nila, serta ayam, kelinci, bebek, kambing, kerbau, sapi dsb.
Ø Kami sangat menyarankan bagi petani maupun peternak untuk mulai melakukan budidaya azolla yang nantinya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pakan alternatif.
Ø Kamu juga bisa mengembangkan azolla di rumah dan perkaranganmu, kamu juga bisa mengubahnya menjadi pelet sebagai pakan ikan. Jual Spora azolla? anda ingin memulai budidaya sendiri dan sedang mencari bibit berkualitas
Sumber
https://www.faunadanflora.com/cara-budidaya-azolla-microphylla/
http://azollacenterjember.blogspot.com/2011/07/macam-dan-karakteristik-azolla.html

Selasa, 12 Februari 2019

Petunjuk Tekbis Pembenihan Ikan Gabus

I. PENDAHULUAN
Ikan Gabus adalah salah satu jenis ikan air tawar yang bersifat karnivora (pemakan daging) yang banyak terdapat diperairan Asia Tenggara. Ikan air tawar yang memiliki nama ilmiah (Channa striata) ini belum banyak diketahui tentang sejarah dan sifat biologisnya. Anakan ikan gabus memiliki peampilan yang eksotis sehingga bayak dipelihara di aquarium sebagai ikan hias. Sedangkan ikan gabus dewasa dikenal sebagai ikan konsumsi yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak disukai masyarakat Indonesia. Ikan gabus biasanya dijual dalam keadaan segar maupun ikan olahan. Ikan yang dianggap hama bagi ikan budidaya ini kini mulai dilirik untuk dikembangkan secara komersial.
Di Indonesia, ikan gabus dikenal dengan berbagai nama daerah (nama lokal), diantaranya yaitu kutukgabus (Jawa), kocolan (Betawi), haruan, aruan (Banjarmasin, Bajnarnegara), bayonglicingan (Banyumas), bogo (Sidoarjo), rajong (Sunda), delukkuto (Jawa, Madura), spunkat (Palembang), bace (Aceh), bado (Gaju). Di malaysia, ikan gabus dikenal dengan nama aruanharuangabus.

II. KLASIFIKASI, BOLOGI DAN HABITAT
A. Klasifikasi
Kingdom
:
Animalia
Filum
:
Chordata
Kelas
:
Actinopterygii
Ordo
:
Perciformes
Familia
:
Channidae
Genus
:
Channa
Spesies
:
Channa striata
Sinonim
:
Ophiocephalus wrahl (Lacepede. 1801: 552)
Ophiocephalus wrahl(Hamilton. 1822: 60; 367)
Ophiocephalus chena(Hamilton. 1822: 62; 367)
Ophiocephalus planiceps(Cuvier. 1831: 424)
Ophiocephalus sowarah(Bleeker. 1845)
Ophiocephalus vagus(Peters. 1868: 260)
Ophiocephalus philippinus(Peters. 1868: 262)
B. Morfologi Ikan Gabus
Tubuh ikan gabus bagian atas umumnya berwarna coklat sampai hitam dan tubuh bagian bawah (bagian perut) berwarna coklat muda sampai keputih-putihan. Bentuk kepala agak pipih seperti kepala ular dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Bentuk kepalanya yang seperti ular inilah yang membuat ikan gabus di juluki sebagai “snake head“.
Sisi atas tubuh ikan gabus dari kepa sampai ekor umumnya berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Bagian bawah tubuh ikan gabus mulai dari bawah wulut sampai ekor berwarna putih. Bagian samping tubuh ikan gabus bercoret tebal (striata, bercoret-coret) agak kabur, warna tersebut seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Ikan gabus memiliki mulut yang besar dan bergigi tajam. Sirip punggung ikan gabus memanjang dengan sirip ekor membulat di bagian ujungnya.
Penyebaran Ikan Gabus
Ikan gabus menghuni kawasan perairan air tawar Asia hingga Afrika. Channa adalah jenis ikan air tawar dengan 30 spesies yang tersebar di kedua wilayah tersebut. Di kawasan Asia, ikan gabus tersebar dari Afganistan, Pakistan bagian barat, Nepal bagian selatan, India, Bangladesh, Srilangka, Myanmar, Indo-China, Cina, Jepang, Taiwan, Philipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Asia Tenggara merupakan pusat penyebaran ikan gabus terbesar dengan 10 spesies di dalamnya. Lima spesies tersebar di singapura, malaysia, dan Indonesia antara lain Channa micropeltes, Channa striata, Channa lucius, Channa melasoma, dan Channa gachua.
Beberapa spesies Channa yang tersebar di Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan (Borneo) antara lain Channa sp. (Scopoli, 1777), Channa bankanensis (Bleeker, 1852), Channa gachua (Hamilton-Buchanan, 1822), Channa lucius (Cuvier & Valenciennes, 1831), Channa marulioides (Bleeker, 1851), Channa melanoptera (Bleeker, 1855), Channa melasoma (Bleeker, 1851), Channa micropeltes Cuvier & Valenciennes, 1831), Channa pleurophthalma (Bleeker, 1851), dan Channa striata (Bloch, 1793).
C. Habitat
Ikan gabus terdapat pada perairan yang dangkal, seperti sungai dan rawa dengan kedalaman 40 cm dan menyukai tempat yang gelap, berlumpur, berarus tenang, ataupun wilayah bebatuan untuk bersenbunyi. Ikan gabus juga sering didapati di danau, saluran air atau sawah. Ikan gabus termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai penyebaran yang luas, dan secara alami dapat hidup di danau, sungai, rawa air tawar, dan sawah dan benih ikan gabus banyak ditemukan di daerah perairan yang banyak rerumputan atau tanaman air dan belukar yang terendam air.
Kebiasan Hidup Ikan Gabus
Ikan gabus (Channa striata) memiliki pola pertumbuhan allometrik atau pertambahan bobot lebih cepat daripada pertambahan panjang badan, hal ini berkaitan dengan sifat agresifnya dalam mencari makan. Ikan karnivora ini memangsa ikan-ikan kecil/anak ikan, serangga, insekta air, berudu, kodok/katak dan berbagai hewan air.
Ikan gabus memiliki kemampuan bernafas langsung dari udara dengan menggunakan semacam organ labirin yaitu divertikula yang terletak di bagian atas insang sehingga mampu menghirup udara dari atmosfir. Sebagaimana ikan-ikan yang mempunyai labirin, ikan gabus mampu bertahan dalam kondisi perairan rawa dengan kandungan oksigen terlarut rendah dan pH berkisar 4,5–6.
Dalam proses pemijahan spesies ini memiliki kebiasaan membangun sarang berbusa di antara vegetasi di lingkungan hidupnya. Djajadireja et al., (1977) dalam Muflikhah (2007) menyatakan bahwa ikan gabus membuat sarang yang berbentuk busa di sekitar tanaman air di rawa dan perairan dangkal dengan arus lemah. Busa tersebut berbentuk semacam lingkaran yang berfungsi sebagai area pemijahan dan untuk melindungi telur yang telah dibuahi.
III. TEKNIS PEMBENIHAN IKAN GABUS
A. Persiapan Kolam
Tempat budidaya ikan gabus adalah di kolam terpal, tanah atau beton.sesuai kemampuan. Biar kamu bisa segera memulai usahamu ini dan tidak terbebani dengan modal awal yang tinggi.
B. Memilih Induk
Pilih indukan ikan gabus jantan dan betina yang berkualitas baik dengan ciri/ perbedaan ikan gabus jantan dan betina yang bisa kamu lihat langsung. Kalau ikan gabus jantan, bentuk kepalanya cenderung oval dengan warga tubuh lebih gelap, dan pada bagian lubang genital berwarna merah.Sedang untuk ikan gabus betina, warna tubuhnya biasanya lebih terang dengan kepala yang berbentuk bulat. Untuk indukan gabus jantan yang ideal yang memiliki berat minimal 1 kg.
C. Pelaksanaan Pemijahan
Setelah ditemukan indukan gabus jantan dan betina, proses selanjutanya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pemijahan. Definisi pemijahan secara singkat adalah proses pelepasan telur dan sperma pada ikan yang menghasilkan pembuahan.
Jadi di sini kamu akan masukkan 30 indukan jantan dan 30 betina ke dalam bak supaya proses pemijahan ini terjadi. Untuk itu kamu perlu siapkan tempatnya supaya proses pemijahan ini berlangsung sukses. Kamu bisa buat bak beton dengan ukuran 7 x 4 x 2 meter.
Biarkan supaya bak beton ini kering lebih dulu sekitar 5 hari. Kemudian bak beton kamu isi dengan volume air sampai 50 cm dengan membiarkan air mengalir ketika proses pemijahan berlangsung. Lalu kamu juga bisa tutupi kolam dengan tanaman enceng gondok supaya bisa membantu terjadinya eksitasi pemijahan.
Jika proses pembuahan sukses dan ikan gabus betina pun mulai bertelur, kamu bisa bawa dengan memakai sekupnet yang halus. Lalu biarkan telur menetas secara alami.

Nah, penting kamu tahu untuk rajin mengontrol kolam ikan tiap hari. Sebab indukan betina bisa menghasilkan sampai 10 ribu-11 ribu butir telur.
D. Penetasan telur
Supaya kamu mudah untuk mengontrol kondisi telur, sebaiknya proses penetasan telur diproses di akuarium. Untuk itu, kamu perlu akuarium ukuran 65 x 45 x 45 cm. Kalau akuarium ini masih baru, sebaiknya tunggu dulu supaya kondisinya benar-benar kering selama 2 hari.
Baru setelah itu, kamu boleh isi dengan air dengan ketinggian 40 cm. Pasang juga pemanas air supaya suhunya bisa mencapai 28 °C.
Untuk proses penetasan telur ikan gabus ini, kamu bisa masukkan telur ikan ± 4-6 butir per cm² dan biarkan sampai menetas. Biasanya, telur ikan gabus ini perlu waktu sekitar 24 jam untuk bisa menetas.

Setelah larva ikan gabus ini menetas, kamu tak perlu terburu-buru memberinya makan. Biarkan dulu selama dua hari. Sebab mereka ini masih memiliki cadangan makanan.
E. Perawatan Larva dan Pndederan benih
larva ikan gabus yang berumur dari 2 hari sampai kemudian 15 hari perlu kamu letakkkan di akuarium dengan kepadatan 5 larva per 1 liter air. Untuk makanan larva ikan gabus ini bisa kamu beri makan seperti nauplii Artemia, dengan jatah makan 3 kali dalam sehari.
Lalu kalau larva ikan gabus sudah menginjak usia 5 hari, boleh kamu beri makanan tambahan seperti daphnia sebanyak 3x sehari.

Penting juga kamu harus jaga kualitas air di akuarium. Supaya harapan hidup larva ikan gabus ini semakin tinggi. Jika dirasa air akuarium sudah kotor, kamu bisa ganti airnya separuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kordi, M Gufron. 2010. Panduan Lengkap Memlihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Lily Publisher, Yogyakarta.
Suhaeni, Neni. 2007. Petunjuk Praktis Memelihara Gabus. Nuansa Komp, Jakarta.