Kamis, 29 November 2018

Ikan Gabus, Budidaya dan Prospek Pengembanganya

I.PENDAHULUAN
  Untuk memulai usaha budidaya ikan gabus, karena manfaat dalam kandungan ikan gabus untuk kesehatan sangat banyak sekali. Tapi seharusnya kamu pun tahu bagaimana ilmu untuk memelihara ikan gabus. Sebab ikan air tawar ini punya beberapa karakteristik. Seperti bersifat predator atau memangsa ikan-ikan yang lebih kecil. Termasuk juga serangga dan kodok tak luput disantapnya.biar usaha ikan gabus yang mau kamu lakukan itu bisa berhasil dan menghasilkan panen yang melimpah. Ikan gabus memiliki daya tahan yang tinggi untuk tetap hidup di berbagai lokasi. Bahkan, di kolam air limbah sekalipun, ikan gabus dapat hidup dengan baik dan produktif karena kaya dengan makanan (plankton). Daya tahannya yang tinggi untuk tetap hidup dalam situasi inilah yang menjadi salah satu nilai lebih dan daya tarik dari ikan gabus. Namun, jika memelihara ikan gabus sesuai dengan sifat hidupnya, maka hasil budidaya yang diperoleh tentu akan lebih baik
II. SYARAT TUMBUH
·daratan rendah yang pH airnya netral atau agak alkalis (pH rendah), yaitu antara 7-7,59
·daerah yang letaknya kurang 800 meter dari permukaan laut.

·tempat yang suhu optimum airnya antara 28-31oC.
III. PROSES BUDIDAYA
A. Persiapan Kolam
  1. Luas Kolam  50-200 m2 (plastik,beton,tanah)
  2. Pengeringan kolam untuk membasmi hama
  3. Pengapuran 50-100 gr /m2
  4. Pengisian air 80-100 cm
  5. Penumbuhan Plankton (5-7 har
  6. Pemupukan
B. Persiapan Induk
Kamu harus pilih indukan ikan gabus jantan dan betina yang berkualitas baik. Ada sejumlah ciri perbedaan ikan gabus jantan dan betina yang bisa kamu lihat langsung. Kalau ikan gabus jantan, bentuk kepalanya cenderung oval dengan warga tubuh lebih gelap, dan pada bagian lubang genital berwarna merah.

Sedang untuk ikan gabus betina, warna tubuhnya biasanya lebih terang dengan kepala yang berbentuk bulat. Untuk indukan gabus jantan yang ideal, pilihlah yang memiliki berat minimal 1 kg.
ciri-cirinduk ikan gabus

Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg
 

C. Persiapan Media penempel telur
Untuk memijahkan ikan ghabus, kita bisa menggunakan kolam biasa. Pemasukan ait tidak diperlukan sebab ikan gabus justru menghendaki air tenang. Pemasukan air hanya dimaksudkan untuk mengganti air yang bocor dan menguap. Di dalam kolam perlu diberi tumbuh-tunbuhan air yang mengapung. 
Tumbuh-tumbuhan diperlukan ikan gabus untuk menyimpan telur-telurnya. Setelah kolam siap, maka dasar kolam dikeringkan terlebih dahulu, dipupuk secukupnya dan dialiri air hingga mencapai kedalaman 50-75 cm. Di kolam (bisa juga sawah), sebaiknya ditanami tumbuh-tumbuhan air yang terapung sebagian, seperti perciliata dan eceng gondok. Air kolam sedapat mungkin jernih. Kedalaman kolam pemijahan antara 70-100 cm. Saat terjadi pemijahan, kolam hendaknya berair tenang.
D. Proses pemijahan

Kalau kamu sudah temukan indukan gabus jantan dan betina, proses selanjutanya yang perlu kamu lakukan adalah dengan melakukan pemijahan. Definisi pemijahan secara singkat adalah proses pelepasan telur dan sperma pada ikan yang menghasilkan pembuahan di sini kamu akan masukkan 30 indukan jantan dan 30 betina ke dalam bak supaya proses pemijahan ini terjadi. Untuk itu kamu perlu siapkan tempatnya supaya proses pemijahan ini berlangsung sukses. Kamu bisa buat bak beton dengan ukuran 7 x 4 x 2 meter.Biarkan supaya bak beton ini kering lebih dulu sekitar 5 hari. Kemudian bak beton kamu isi dengan volume air sampai 50 cm dengan membiarkan air mengalir ketika proses pemijahan berlangsung. Lalu kamu juga bisa tutupi kolam dengan tanaman enceng gondok supaya bisa membantu terjadinya eksitasi pemijahan.Jika proses pembuahan sukses dan ikan gabus betina pun mulai bertelur, kamu bisa bawa dengan memakai sekupnet yang halus. Lalu biarkan telur menetas secara alami.Nah, penting kamu tahu untuk rajin mengontrol kolam ikan tiap hari. Sebab indukan betina bisa menghasilkan sampai 10 ribu-11 ribu butir telur.
E.Penetasan telur

Supaya kamu mudah untuk mengontrol kondisi telur, sebaiknya proses penetasan telur diproses di akuarium. Untuk itu, kamu perlu akuarium ukuran 65 x 45 x 45 cm. Kalau akuarium ini masih baru, sebaiknya tunggu dulu supaya kondisinya benar-benar kering selama 2 hari. Baru setelah itu, kamu boleh isi dengan air dengan ketinggian 40 cm. Pasang juga pemanas air supaya suhunya bisa mencapai 28 °C.
Untuk proses penetasan telur ikan gabus ini, kamu bisa masukkan telur ikan ± 4-6 butir per cm² dan biarkan sampai menetas. Biasanya, telur ikan gabus ini perlu waktu sekitar 24 jam untuk bisa menetas.Setelah larva ikan gabus ini menetas, kamu tak perlu terburu-buru memberinya makan. Biarkan dulu selama dua hari. Sebab mereka ini masih memiliki cadangan makanan.
F. Perawatan Larva

larva ikan gabus yang berumur dari 2 hari sampai kemudian 15 hari perlu kamu letakkkan di akuarium dengan kepadatan 5 larva per 1 liter air. Untuk makanan larva ikan gabus ini bisa kamu beri makan seperti nauplii Artemia, dengan jatah makan 3 kali dalam sehari.Lalu kalau larva ikan gabus sudah menginjak usia 5 hari, boleh kamu beri makanan tambahan seperti daphnia sebanyak 3x sehari.Penting juga kamu harus jaga kualitas air di akuarium. Supaya harapan hidup larva ikan gabus ini semakin tinggi. Jika dirasa air akuarium sudah kotor, kamu bisa ganti airnya separuhnya.
G. Pembesaran Ikan Gabus
G.1. Persiapan Kolam Pembesaran

Untuk proses pembesaran ikan gabus ini, kamu perlu kolam khusus. Misalnya, kamu bisa buat dari kolam dinding beton yang berlantai tanah. Kamu bisa buat kolam ikan gabus dengan ukuran sekitar 2 sampai 5 meter.Kalau kamu baru buat, keringkan lebih dulu sekitar seminggu. Lalu pada bagian dasar kolam, kamu perlu ratakan tanahnya. Tabur tanah yang berasal dari kotoran hewan dengan tebal kira-kira 30 cm. Lalu taburkan juga pupuk kapur dolomid secara merata ke permukaan kolam yang sudah dikasih kompos.Tunggu selama 3 hari supaya pupuk kapur larut dalam tanah. Fungsinya nanti sebagai penghasil pakan alami bagi ikan gabus. Karena dengan medium ini, makhluk seperti plankton, kutu air dan lumut gampang hidup. Jadi nantinya bisa menjadi sumber makanan bagi ikan.Jika kolam air sudah siap, kamu bisa isi dengan air kira-kira tingginya 50 cm – 100 cm. Lalu biarkan air selama 1 minggu tidak dialirkan.
Kalau kolam ikan sudah siap digunakan, kamu bisa masukkan benih ikan gabus yang umurnya 2 minggu. Perlu diingat, kalau seminggu sebelum benih ikan gabus ini dimasukkan, kamu perlu biarkan agar air kolam tidak dialirkan selama seminggu.

Lalu kamu bisa pilih waktu penebaran benih ikan gabus pada pagi hari. Setelah itu, biarkan dulu bibit ikan gabus ini tidak diberi makan selama sekitar 2 hari. Baru setelah dua hari di kolam, kamu boleh berikan makanan berupa 2 kg tepung pellet
G.2. {emberian Pakan
Selain diberi pakan pelet, kamu bisa juga berikan makanan tambahan seperti anakan rayap, ikan teri, dan sisa daging ampas dapur. Idealnya makanan ikan gabus ini mengandung lemak 15 persen, protein 15 persen dan karbohidrat 10 persen

sumber 
https://satujam.com/budidaya-ikan-gabus/

Anoni    m. 2010. Teknik Budidaya Ikan Gabus. http://www.flobamor.com/ forum/hewan-dan-tumbuhan/44941-%5Bebook%5D-teknik-budidaya-ikan-gabus.html. 6 Oktober 2010.

Kordi,    M Gufron. 2010. Panduan Lengkap Memlihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Lily Publisher, Yogyakarta.

Suhae     ni, Neni. 2007. Petunjuk Praktis Memelihara Gabus. Nuansa Komp, Jakarta.
http://aoelicious.blogspot.com/2012/02/budidaya-ikan-gabus-channa-striata.htm

1 komentar: