Selasa, 19 Maret 2019

TEKNIS BUDIDAYA IKAN DISAWAH BERSAMA PADI

I. PENDAHULUAN
Mina Padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu areal yang sama. Dengan kata lain sambil menyelam minum air, usaha padi lancar, budidaya ikan pun lancar.Salah satu optimalisasi potensi lahan sawah irigasi dan peningkatan pendapatan petani adalah dengan merekayasa lahan dengan teknologi tepat guna. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah strategi pertanian dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian, salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi budidaya Mina Padi dengan sistim tanam jajarlegowo. Dengan adanya pemeliharaan ikan di persawahan selain dapat meningkatkan keragaan hasil pertanian dan pendapatan petani juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan air juga dapat mengurangi hama penyakit pada tanaman padi.


Sistem usaha tani minapadi telah dikembangkan di Indonesia sejak satu abad yang lalu (Ardiwinata, 1987). Selain menyediakan pangan sumber karbohidrat, sistem ini juga menyediakan protein sehingga cukup baik untuk meningkatkan mutu makanan penduduk di pedesaan (Syamsiah et all. 1988).Dengan teknologi yang tepat, minapadi dapat memberi pendapatan yang cukup tinggi. Keuntungan yang didapat dari usahatani minapadi berupa peningkatan produksi padi dan ikan, mengurangi penggunaan pestisida, pupuk anorganik, penyiangan dan pengolahan tanah (Suriapermana, et all., 1994)
Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1, berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani

II. KEUNTUNGAN MINAPADI
Minapadi yang merupakan integrasi antara pertanian dan budidaya ikan dalam satu lahan dapat meningkatkan omzet para petani sampai tiga kali lipat. Akan tetapi, tak banyak petani yang dengan mudah beralih ke mina padi. padi biasa (keuntungan) per 1.000 (meter) itu sampai 1,5 sampai 2 juta itu sudah bagus, untuk mina padi keuntungan 4—5 juta jadi sekitar 3 kali lipat,” secara ekonomi keuntungan petani dapat meningkat tergantung dari komoditasnya.
“Kalau dengan udang galah bisa besar lagi, bisa menghasilkan 1—2 ton per hektare dengan harga sekitar 90 ribu untuk size 40 sentimeter, bisa mencapai keuntungan 80—100 jutaan
Usahatani minapadi memiliki keunggulan antara lain secara tidak langsung telah menerapkan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Ikan membantu memakan binatang-binatang kecil yang merupakan hama tanaman padi (carnivora) dan juga gulma kecil pada lahan sawah.
Pada sore hari ketika ikan menggoyang-goyangkan tanaman padi, serangga yang hinggap pada padi akan terbang kemudian dimangsa oleh burung layang-layang; selain itu, dengan pemanfatan lahan secara tumpangsari dengan tanaman padi dan ikan di sawah, maka produktivitas lahan akan meningkat;
Keuntungan lainnya adalah dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan air. Pada kegiatan minapadi, kotoran ikan merupakan sumber pupuk organik bagi tanaman padi. Rendahnya pemakaian pupuk oleh petani karena adanya korelasi ekologis antara penanaman ikan dengan peningkatan kesuburan tanah. Kotoran ikan dan sisa makanan menjadi pupuk dan menghemat keperluan pupuk sekitar 20-30%;
Dengan menerapkan usaha minapadi juga mampu mengurangi pemakaian insektisida dan pertumbuhan rumput. Hal ini terjadi karena terciptanya hubungan yang harmonis antara padi, ikan, air, dan tanah. Minapadi dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja yang dicurahkan dalam pengelolaan minapadi terutama dalam pemupukan, penyemprotan, dan penyiangan.
Meningkatkan hasil setara padi dan distribusi pendapatan. Melalui minapadi, sumber pendapatan petani tidak hanya dari padi tetapi juga dari ikan yang bisa sering dipanen. Dengan demikian, minapadi selain memperkuat dan meningkatkan sumber dan besarnya pendapatan petani, sekaligus juga meingkatkan distribusi pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
MInapadi juga mendukung peningkatan ragam protein hewani, serta menyediakan lapangan kerja baru. Kegiatan minapadi akan menciptakan usaha baru seperti usaha pendederan bibit ikan, usaha pemasaran ikan dan juga pengolahan ikan.
Dari sisi lingkungan, minapadi mampu menekan Emisi Gas Metan. Dengan pola minapadi produksi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan berkurang. Gas metan yang dihasilkan dari minapadi hanya 57,3 kg/ha/musim, sementara monokultur padi menghasilkan gas metan 66,6 kg/ha/musim. Penurunan itu akan semakin nyata jika minapadi ditambah 2 ton/ha azolla, dimana gas metan yang dihasilkan hanya 45,0 kg/ha/musim.

III.TEKNIS BUDIDAYA MINAPADI
A. Pembuatan Parit/Caren
Parit dibuat sebelum pengolahan tanah terakhir (perataan tanah) lebar 40 - 45 cm dan kedalaman 25 - 30 cm. Pada titik persilangan dibuat kolam pengungsian ukuran 1x1 m dengan kedalaman 30 cm. Pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap petakan dipasang saringan kawat dan slat pengatur tinggi permukaan air menggunakan bambu. Parit berfungsi sebagai tempat penampungan air pada saat berlangsung pemeliharaan ikan, melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran, memudahkan panen ikan, sebagai tempat memberi makan ikan, memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan. Lahan diolah dengan cara diluku/dibajak kemudian digaru. Setelah selesai, biarkan selama beberapa hari supaya mengendap terlebih dahulu
B.Perbaikan Konstruksi Kolam
Pematang merupakan alat pengaman budidaya ikan yang akan dilakukan,untuk itu harus dibuat sebelum minapadi dilaksanakan, an pematang harus cukup kuat, tidak mudah bocor, tidak mudah ambrol dengan ketunggian tertentu. Tinggi pematang dibuat miring setinggi 40-60 cm, lebar bagian bawah 60 cm dan lebar di bagian atas 40 cm. Setelah pematang dibuat, jangan lupa buat juga pintu air masuk dan pintu air keluar, serta bat kubangan atau carennya.
C. Penanaman Padi
Sistim tanam yang ideal diterpkan dalam Minapadi adalah sistim tanam jajar legowo baik itu legowo 2:1 atau 4:1. Pada jajar legowo 2:1, setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm. Pada jajar legowo 4:1. setiap empat barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak dalam barisan pinggir lebih rapat yaitu 10 cm. Untuk mengatur jarak tanam digunakan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo 2:1 dicaplak satu arah saja, sedangkan pada jajar legowo 4:1 dicaplak kearah memanjang dan memotong
D. Penebaran Ikan
Pemilihan Benih Ikan, Kondisi perairan pada lahan sawah mengandung resiko ekologis yang tinggi bagi usaha budidaya ikan yaitu fluktuasi pasok dan mutu air. Sehingga pada kegiatan ini perlu dilakukan pemilihan benih yang unggul yaitu tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit. 
Penebaran benih ikan dilakukan 30 hari setelah penanaman padi dengan tujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jenis ikan yang dianjurkan adalah ikan yang berwarna gelap. Penebaran benih ikan dilakukan pada sore hari secara perlahan-lahan agar ikan tidak mengalami stress akibat perubahan lingkungan. Ukuran benih yang dianjurkan 5-8 cm dengan kepadatan 5.000 ekor/ha.
E. Pemeliharaan
Lama pemeliharaan ikan pada sistem minapadi tergantung pada ukuran benih dan besarnya ikan yang akan dipanen. Selama masa pemeliharaan ikan, ketersediaan pakan alami diupayakan selalu tersedia, oleh karena itu upaya penyuburan sawah dengan pupuk organik dapat dilakukan. Selain mengandalkan pakan alami pada masa pemeliharaan ikan ini juga dilakukan pemberian pakan tambahan berupa dedak halus 250 kg/ha diberikan secara disebar pada parit, pagi/sore hari. Lama pemeliharaan ikan 70-75 hari. 
a). Bibit ikan ditebar setelah tanaman padi berumur 14 hari (2 minggu). Untuk 1000 m2 lahan sawah diperlukan bibit ikan sebanyak 1200 – 1500 ekor bibit.
b). Melakukan pemeliharaan ikan yang meliputi pemberian pakan, pengelolaan air dan pengawasan
c). Pemberian pakan pelet ikan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Pakan diberikan 2% dari total biomasa. Pakan sebaiknya dicampur dengan probiotik
d). Ketnggian air rata-rata 75 cm pada saluran dan kolam, sedangkan ketinggian air pada tanaman padi sekitar 30 cm.
f). Pintu masuk air dan pintu keluar air dipasang saringan. Periksa saringan sesering mungkin dan segera bersihkan jika kotor supaya air tidak meluap
g). Jangan melakukan penyemprotan tanaman padi menggunakan pestisida kimia karena bisa meracuni ikan-ikan yang ada
Pemeliharaan padi dilakukan dengan beberapa kegiatan, diantaranya penyiangan, penyulaman tanaman padi yang mati dengan cara menyulam dari bibit yang telah disediakan dicadangkan, serta pemupukan.
F. Panen
Panen ikan dilakukan setelah mencapai umur pemeliharaan ikan untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran sawah secara berangsur-angsur hingga air tersisa pada parit. Setelah ikan berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap dan dimasukkan kedalam tampungan.
Sedangkan pemanenan padi pada sistem mina padi sama seperti pemanenan pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah gabah masak merata

Sumber :
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-41481560



https://mitalom.com/tips-cara-budidaya-padi-dan-ikan-minapadi-serta-kelebihan-dan-keuntungannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar