I. PENDAHULUAN
Ikan Gabus adalah
salah satu jenis ikan air tawar yang bersifat karnivora (pemakan daging) yang banyak
terdapat diperairan Asia Tenggara. Ikan air tawar yang memiliki nama ilmiah (Channa
striata) ini belum banyak diketahui tentang sejarah dan sifat biologisnya.
Anakan ikan gabus memiliki peampilan yang eksotis sehingga bayak dipelihara di
aquarium sebagai ikan hias. Sedangkan ikan gabus dewasa dikenal sebagai ikan
konsumsi yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak disukai masyarakat Indonesia.
Ikan gabus biasanya dijual dalam keadaan segar maupun ikan olahan. Ikan yang
dianggap hama bagi ikan budidaya ini kini mulai dilirik untuk dikembangkan
secara komersial.
Di Indonesia, ikan
gabus dikenal dengan berbagai nama daerah (nama lokal), diantaranya yaitu kutuk, gabus (Jawa), kocolan (Betawi), haruan, aruan (Banjarmasin,
Bajnarnegara), bayong, licingan (Banyumas), bogo (Sidoarjo), rajong (Sunda), deluk, kuto (Jawa,
Madura), spunkat (Palembang), bace (Aceh), bado (Gaju).
Di malaysia, ikan gabus dikenal dengan nama aruan, haruan, gabus.
II. KLASIFIKASI, BOLOGI DAN HABITAT
A. Klasifikasi
Kingdom
|
:
|
Animalia
|
Filum
|
:
|
Chordata
|
Kelas
|
:
|
Actinopterygii
|
Ordo
|
:
|
Perciformes
|
Familia
|
:
|
Channidae
|
Genus
|
:
|
Channa
|
Spesies
|
:
|
Channa
striata
|
Sinonim
|
:
|
Ophiocephalus
wrahl (Lacepede. 1801: 552)
|
Ophiocephalus
wrahl(Hamilton. 1822: 60; 367)
|
||
Ophiocephalus
chena(Hamilton. 1822: 62; 367)
|
||
Ophiocephalus
planiceps(Cuvier. 1831: 424)
|
||
Ophiocephalus
sowarah(Bleeker. 1845)
|
||
Ophiocephalus
vagus(Peters. 1868: 260)
|
||
Ophiocephalus
philippinus(Peters. 1868: 262)
|
B. Morfologi Ikan Gabus
Tubuh ikan gabus
bagian atas umumnya berwarna coklat sampai hitam dan tubuh bagian bawah (bagian
perut) berwarna coklat muda sampai keputih-putihan. Bentuk kepala agak pipih
seperti kepala ular dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Bentuk kepalanya
yang seperti ular inilah yang membuat ikan gabus di juluki sebagai “snake
head“.
Sisi atas tubuh
ikan gabus dari kepa sampai ekor umumnya berwarna gelap, hitam kecoklatan atau
kehijauan. Bagian bawah tubuh ikan gabus mulai dari bawah wulut sampai ekor
berwarna putih. Bagian samping tubuh ikan gabus bercoret tebal (striata,
bercoret-coret) agak kabur, warna tersebut seringkali menyerupai lingkungan
sekitarnya. Ikan gabus memiliki mulut yang besar dan bergigi tajam. Sirip
punggung ikan gabus memanjang dengan sirip ekor membulat di bagian ujungnya.
Penyebaran Ikan Gabus
Ikan gabus menghuni kawasan perairan air
tawar Asia hingga Afrika. Channa adalah jenis ikan air tawar dengan 30 spesies
yang tersebar di kedua wilayah tersebut. Di kawasan Asia, ikan gabus tersebar
dari Afganistan, Pakistan bagian barat, Nepal bagian selatan, India,
Bangladesh, Srilangka, Myanmar, Indo-China, Cina, Jepang, Taiwan, Philipina,
Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Asia Tenggara merupakan pusat penyebaran
ikan gabus terbesar dengan 10 spesies di dalamnya. Lima spesies tersebar di
singapura, malaysia, dan Indonesia antara lain Channa micropeltes, Channa
striata, Channa lucius, Channa melasoma, dan Channa gachua.
Beberapa spesies Channa yang tersebar di
Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan (Borneo) antara lain Channa sp.
(Scopoli, 1777), Channa bankanensis (Bleeker, 1852), Channa gachua
(Hamilton-Buchanan, 1822), Channa lucius (Cuvier & Valenciennes, 1831),
Channa marulioides (Bleeker, 1851), Channa melanoptera (Bleeker, 1855), Channa
melasoma (Bleeker, 1851), Channa micropeltes Cuvier & Valenciennes, 1831),
Channa pleurophthalma (Bleeker, 1851), dan Channa striata (Bloch, 1793).
C. Habitat
Ikan gabus terdapat pada perairan yang
dangkal, seperti sungai dan rawa dengan kedalaman 40 cm dan menyukai tempat
yang gelap, berlumpur, berarus tenang, ataupun wilayah bebatuan untuk
bersenbunyi. Ikan gabus juga sering didapati di danau, saluran air atau sawah.
Ikan gabus termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai penyebaran
yang luas, dan secara alami dapat hidup di danau, sungai, rawa air tawar, dan
sawah dan benih ikan gabus banyak ditemukan di daerah perairan yang banyak
rerumputan atau tanaman air dan belukar yang terendam air.
Kebiasan Hidup Ikan Gabus
Ikan gabus (Channa striata) memiliki pola
pertumbuhan allometrik atau pertambahan bobot lebih cepat daripada pertambahan
panjang badan, hal ini berkaitan dengan sifat agresifnya dalam mencari makan.
Ikan karnivora ini memangsa ikan-ikan kecil/anak ikan, serangga, insekta air,
berudu, kodok/katak dan berbagai hewan air.
Ikan gabus memiliki kemampuan bernafas
langsung dari udara dengan menggunakan semacam organ labirin yaitu divertikula
yang terletak di bagian atas insang sehingga mampu menghirup udara dari atmosfir.
Sebagaimana ikan-ikan yang mempunyai labirin, ikan gabus mampu bertahan dalam
kondisi perairan rawa dengan kandungan oksigen terlarut rendah dan pH berkisar
4,5–6.
Dalam proses pemijahan spesies ini
memiliki kebiasaan membangun sarang berbusa di antara vegetasi di lingkungan
hidupnya. Djajadireja et al., (1977) dalam Muflikhah (2007) menyatakan bahwa
ikan gabus membuat sarang yang berbentuk busa di sekitar tanaman air di rawa
dan perairan dangkal dengan arus lemah. Busa tersebut berbentuk semacam lingkaran
yang berfungsi sebagai area pemijahan dan untuk melindungi telur yang telah
dibuahi.
III. TEKNIS PEMBENIHAN IKAN GABUS
A. Persiapan Kolam
Tempat budidaya ikan gabus adalah di kolam
terpal, tanah atau beton.sesuai kemampuan. Biar kamu bisa
segera memulai usahamu ini dan tidak terbebani dengan modal awal yang tinggi.
B. Memilih Induk
Pilih indukan ikan gabus jantan dan betina yang
berkualitas baik dengan ciri/ perbedaan ikan gabus jantan dan betina yang
bisa kamu lihat langsung. Kalau ikan gabus jantan, bentuk kepalanya cenderung
oval dengan warga tubuh lebih gelap, dan pada bagian lubang genital berwarna
merah.Sedang untuk ikan gabus betina, warna tubuhnya biasanya lebih terang
dengan kepala yang berbentuk bulat. Untuk indukan gabus jantan yang ideal yang memiliki berat minimal 1 kg.
C. Pelaksanaan Pemijahan
Setelah ditemukan indukan gabus jantan dan
betina, proses selanjutanya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan
pemijahan. Definisi pemijahan secara singkat adalah proses pelepasan telur dan
sperma pada ikan yang menghasilkan pembuahan.
Jadi di sini kamu akan masukkan 30 indukan jantan
dan 30 betina ke dalam bak supaya proses pemijahan ini terjadi. Untuk itu kamu
perlu siapkan tempatnya supaya proses pemijahan ini berlangsung sukses. Kamu
bisa buat bak beton dengan ukuran 7 x 4 x 2 meter.
Biarkan supaya bak beton ini kering lebih dulu
sekitar 5 hari. Kemudian bak beton kamu isi dengan volume air sampai 50 cm
dengan membiarkan air mengalir ketika proses pemijahan berlangsung. Lalu kamu
juga bisa tutupi kolam dengan tanaman enceng gondok supaya bisa membantu
terjadinya eksitasi pemijahan.
Jika proses pembuahan sukses dan ikan gabus betina
pun mulai bertelur, kamu bisa bawa dengan memakai sekupnet yang halus. Lalu
biarkan telur menetas secara alami.
Nah, penting kamu tahu untuk rajin mengontrol kolam
ikan tiap hari. Sebab indukan betina bisa menghasilkan sampai 10 ribu-11 ribu
butir telur.
D. Penetasan telur
Supaya kamu mudah untuk mengontrol kondisi telur, sebaiknya
proses penetasan telur diproses di akuarium. Untuk itu, kamu perlu akuarium
ukuran 65 x 45 x 45 cm. Kalau akuarium ini masih baru, sebaiknya tunggu dulu
supaya kondisinya benar-benar kering selama 2 hari.
Baru setelah itu, kamu boleh isi dengan air dengan
ketinggian 40 cm. Pasang juga pemanas air supaya suhunya bisa mencapai 28 °C.
Untuk proses penetasan telur ikan gabus ini, kamu
bisa masukkan telur ikan ± 4-6 butir per cm² dan biarkan sampai menetas.
Biasanya, telur ikan gabus ini perlu waktu sekitar 24 jam untuk bisa menetas.
Setelah larva ikan gabus ini menetas, kamu tak
perlu terburu-buru memberinya makan. Biarkan dulu selama dua hari. Sebab mereka
ini masih memiliki cadangan makanan.
E. Perawatan Larva dan Pndederan benih
larva ikan gabus yang berumur dari 2 hari sampai
kemudian 15 hari perlu kamu letakkkan di akuarium dengan kepadatan 5 larva per
1 liter air. Untuk makanan larva ikan gabus ini bisa kamu beri makan seperti
nauplii Artemia, dengan jatah makan 3 kali dalam sehari.
Lalu kalau larva ikan gabus sudah menginjak usia 5
hari, boleh kamu beri makanan tambahan seperti daphnia sebanyak 3x sehari.
Penting juga kamu harus jaga kualitas air di
akuarium. Supaya harapan hidup larva ikan gabus ini semakin tinggi. Jika dirasa
air akuarium sudah kotor, kamu bisa ganti airnya separuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2009. Budidaya Ikan Gabus. http://budidaya-di.blogspot.com/ 2009/11/budidaya-ikan-gabus.html.
6 Oktober 2010.
Anonim.
2010. Teknik Budidaya Ikan Gabus. http://www.flobamor.com/
forum/hewan-dan-tumbuhan/44941-%5Bebook%5D-teknik-budidaya-ikan-gabus.html. 6
Oktober 2010.
Kordi, M
Gufron. 2010. Panduan Lengkap Memlihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Lily
Publisher, Yogyakarta.
Suhaeni,
Neni. 2007. Petunjuk Praktis Memelihara Gabus. Nuansa Komp, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar