Senin, 29 Oktober 2018

Prospek Pengembangan Patin Di Kabupaten Purworejo

PENDAHULUAN
       Ikan patin merupakan jenis  ikan konsumsi air tawar,  berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan.Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi, Ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh  para pengusaha untuk membudidayakannya karen prospek pasarnya bagus
KLASIFIKASI 
       žOrdo   : Ostarioplaysi.
ž       Subordo  : Siluriodea.
      žFamili   : Pangasidae.
ž      Genus   : Pangasius.
      Spesies  : Pangasius pangasius Ham. Buch

MORFOLOGI, 
      Ikan patin memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:

  1. Tubuh yang Panjang dan berlendir
  2. Memiliki moncong yang agak Panjang
  3. Memiliki sirip punggung dan patil
  4. Ekor yang lebar serta besar
  5. Warna yang cerah tergantung air
  6. Bentuk tubuh sedikit pipih
  7. Mulut yang lebar

BIOLOGI 
       Ikan patin adalah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki badan panjang, warna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawahmerupakan ciri khas golongan catfish).Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba

HABITAT
Habitat patin tentunya berada di air yang jernih dengan kadar ph yang agak sedikit asin. Ikan ini sebenarnya bukan ikan payau namun ikan ini akan mudah berkembang biak apabila berada di air yang cukup asin.
Biasanya habitat patin berada di sungai atau danau-danau yang memiliki ukuran besar. Sehingga tak jarang banyak ikan ini ditemui di danau besar di Indonesia.

SYARAT HIDUP
  • Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
  • Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  • Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
  • PH air berkisar antara: 6,5–7.
MANFAAT IKAN PATIN

Berdasarkan penelitian, ikan patin memiliki kandungan gizi yang tinggi. Manfaat ikan patin karenanya sangat banyak. Ikan yang dagingnya sangat lembut ini kaya akan dua asam lemak esensial DHA dan EPA.
Asam lemak esensial ini dikenal dengan Omega-3, yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan otak. Omega-3 dipercaya mendukung kecerdasan anak dan memperkuat system kekebalan tubuh. Kadar DHa di dalam ikan patin mencapai 5,45 % sedang kadar EPA mencapai 0,78 %.
Sementara itu, ikan patin kaya akan lemak tak jenuh yang berada diatas 50 %. Dari jumlah tersebut, asam oleat banyak terdapat di dalam daging patin mencapai 7,43 %. Lemak tak jenuh ini sangat baik sebagai cara pencegahan penyakit kardiovaskular.
Tidak hanya itu, asam lemak sangat bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga bisa mencegah resiko penyakit jantung koroner. Disisi lain, manfaat ikan patin juga bisa dilihat dari kadar kolesterol pada ikan ini yang sangat rendah.
Kandungan protein pada ikan patin juga cukup besar, yaitu sekitar 159 gr. Protein sangat penting bagi pertumbuhan sel-sel dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap sehat.
Jika anda mengkonsumsi ikan patin berikut dengan tulangnya, misalnya jika dimasak presto, anda juga akan mendapatkan kalsium dan fosfor yang baik untuk tulang. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan bisa menghambat pertumbuhan tulang dan gigi.
Dengan kebaikan dan kandungan gizi tinggi yang terdapat pada ikan patin, maka ikan patin menjadi pilihan sumber protein dan gizi yang sangat bermanfaat untuk anak-anak, ibu hamil, dan siapa saja termasuk anda.

Mengkonsumsi ikan patin tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang lezat dan mantap, juga akan memberikan anda dan keluarga anda kesehatan dan kebaikan. Manfaat ikan patin akan semakin sempurna dengan cara pengolahan yang tepat dan sehat.
BUDIDAYA PATIN

A. Pembibitan
1.Memilih Induk yang baik
     a. Induk betina
§                     Umur tiga tahun.
§                    Ukuran 1,5–2 kg.
§                    Perut membesar ke arah anus.
§                   Perut terasa empuk dan halus bila di raba.
§                   Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.
§                   Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.
          kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.    
     b. Induk jantan
§                    Umur dua tahun.
§                    Ukuran 1,5–2 kg.
§                     Kulit perut lembek dan tipis.
§                      Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.
              Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.. Pembsaran

2. Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor (biasanya ikan mas).
    Hormon perangsang dibuat dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas, kelenjar hipofise dapat ditemukan        pada bagian otak ikan mas, berwarna putih dan cukup kecil. Ambil dengan hati-hati dengan pinset.
   Setelah diambil dimasukkan ke dalam tabung kecil dan ditumbuk sampai benar-benar halus dan lebut, selanjutnya    dicampur dengan air murni (aquades) yang dapat dibeli di apotik.
3. Kawin suntik (induce breeding).
Setelah kelenjar hipofise dicampur dengan air murni sudah siap, ambil dengan jarum suntik dan disuntikkan pada punggung Ikan patin. Ikan patin siap dipijahkan. Metode kawin suntik diterapkan untuk merangsang induk patin betina mengeluarkan telur untuk selanjutnya dibuahi oleh Patin Jantan.
4. Penetasan telur.
Telur yang sudah dibuahi akan menetas dalam waktu sekitar 4 hari, selama menunggu telur menetas perlu dipantau kondisi air. Ganti air sebagian dengan air bersih dari sumur.
5. Perawatan larva.
§      Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium atau bak berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm, bisa dalam ukuran yang lain. Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium. Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana. Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur.  Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk.
6. Pendederan.
Benih Ikan patin dibesarkan pada kolam tebar atau bak dari semen, lebih bagus pada kolam lumpur karena mengandung banyak plankton dan fitoplankton sebagai pakan alami.
7. Pemanenan ( bagi yang jual benih ikan )
Benih ikan patin bisa dipanen sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

sumber :
http://ikan.waw.co.id/ikan-patin/
https://budidayakita.com/budidaya-ikan-patin/
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-perikanan/budidaya-ikan-patin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar