UDANG VANNAMEI (litopenaeus vannamei) merupakan salah satu
jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki
keunggulan seperti tahan penyakit, pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan
100-110 hari), sintasan selama pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan
(FCR-nya) rendah (1:1,3). Namun dimikian pembudidaya udang yang modalnya
terbatas masih menggangap bahwa udang vannamei hanya dapat dibudidayakan secara
intensif. Anggapan tersebut ternyata tidalah sepenuhnya benar, karena hasil
kajian menunjukan bahwa vannamei juga dapat diproduksi dengan pola tradisional.
Bahkan dengan pola tradisional petambak dapat menghasilkan ukuran panen yang
lebih besar sehingga harga per kilo gramnya menjadi lebih mahal.Teknologi yang
tersedia saat ini masih untuk pola intensif dan semiintensif, pada hal luas
areal pertambakan di indonesia yang mencapai sekitar 360.000 ha, 80%
digarap oleh petambak yang kurang mampu. Informasi teknologi pola tradisional
plus untuk budi daya udang vannamei sampai saat ini masih sangat terbatas.
Diharapkan dengan adanya brosur ini dapat menambah wawasan pengguna dalam
mengembangkanbudi daya udang vannamei pola tradisional plus.
II. KLASIFIKASI, MORFOLOGI, DAN HABITATA. Klasifikasi
ü Phillum : Arthropoda
ü Klas
: Crustaceae
ü Ordo
: Decapoda
ü Family
: Penaeidae
ü Genus
: Penaeus
ü Species : Penaeus sp
B. Biologi Udang Vanamei
ü Ciri-ciri
morfologis udang
Udang memiliki kaki pertama, kedua
dan ketiga bercapit, dan kulit keras/chitin
ü Udang
penaid pada garis besarnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu Cephalothorax atau
bagian kepala dan dada serta perut/abdomen
ü Secara
anatomis terdiri dari ruas-ruas atau segmen-segmen
ü Udang
dewasa hidup, bertelur dan menetas di laut, larva bergerak menuju muara/air
payau dan berkembang di air payau/tambak
C. Siklus Hidup
ü Telur
ü Nauplius
Belum memerlukan makanan , masih ada kuning telur
ü Zoea
Saluran pencernakan sudah tumbuh sempirna dan mulai
aktif mencari makanan sendiri dari luar
ü Mysis
Bentuk sudah mirip udang dewasa, tetapi masih
bersifat planktonis dan bergerak mundur dengan membongkokan badan, makanannya
adalah artemia
ü Post
Larva
Bersifat planktonik dan memakan zooplankton, seperti
rotatoria, copepod, detritus
ü Juvenil
ü Dewasa
D. Jenis Makanan Dan Kebiasaan Makan
ü Crustaceae
ü Larva
ikan
ü Insekta
air
ü Alga/tanaman
air (phyto/zooplankton)
ü Detritus/serasah
Udang merupakan hewan omnivora penghuni dasar termasuk
pemakan organisme dasar yang makanan alaminya berupa plankton, cacing, siput,
kerang, ikan, moluska, biji-bijian serta tumbuh-tumbuhan. Pada M. Vollenhovenii makanan dan kebiasaan
makannya menunjukkan bahwa plankton merupakan makanan utamanya. Jenis plankton
yang biasa dimakan diantaranya adalah Chlorophyta, Euglenophyta, Xantophyta,
Chrysophyta, Cladocera, Copepoda, Protozoa, Dinoflagellata dan Diatom. Sebagian
jenis serangga dan organisme tak dikenal beserta butiran pasir dan biji-bijian
juga ditemukan. Organisme yang tidak dikenal yang mungkin merupakan bagian dari
materi detritus juga banyak ditemukan. Udang merupakan pemakan hewan kecil atau
bentik. Chlorophyta dan Baciolaryphyta (diatom) menjadi makanan paling dominan
dari udang. Namun yang perlu diwaspadai adalah saat keadaan udang cukup lapar
mereka bisa menjadi kanibal pada sesamanya, bahkan udang dewasa yang sedang
proses ganti cangkang dimakan juga. Maka untuk menghindari kanibalisme ini,
pada tempat budidaya udang selalu diberi makanan supaya sifat kanibalismenya
dapat dikendalikan.
Beberapa pendapat yang menyatakan bahwa udang
dewasa termasuk kedalam kelompok omnivora merupakan suatu hal yang benar
adanya. Melihat faktanya bahwa hewan ini hidup dipengaruhi oleh ketersediaan
pakan di habitatnya. Udang bisa menyesuaikan diri untuk kelangsungan hidupnya
dengan cara memakan baik hewan maupun tumbuhan yang ada di sekitar
III. KENDALA DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPIpermodalan juga mengenai kondisi infrastruktur air dan darat. Dalam usaha budidaya udang, kualitas air sangat berpengaruh pada hasil panen. Sedangkan kondisi yang sering terjadi kualitas air yang mengalir dari hulu hingga ke hilir membawa lumpur dan campur limbah. Akibatnya di hilir terjadi penumpukan lumpur sehingga terjadi sedimentasi di muara. Kondisi itu diperparah dengan kualitas air yang buruk karena dalam perjalanan sudah tercemar berbagai macam limbah.
BUDIDAYA UDANGNVANAME
A. Persiapan Ta,bak
Hal
yang paling utama dalam langkah awal budidaya udang vaname adalah, menyiapkan
tempat budidaya dengan baik, baik itu dari segi lingkungan, maupun bibit
hewannya. Langkah
pertama, tambak harus dikeringkan terlebih dahulu sampai air yang ada didalam
tambak sudah benar-benar kering.Kemudian,
biarkan tambak tersebut selama 1 minggu penuh supaya bibit penyakit, patogen,
dan mikroorganisme lainnya yang dapat merugikan sudah hilang.Selanjutnya,
lakukan pembajakan tanah pada tambak tersebut. Untuk apa?Pembajakan
ini berfungsi supaya mikroorganisme-mikroorganisme yang bermanfaat untuk
pengembangbiakan dapat hidup terlebih dahulu.Apalagi
kalau mengingat udang vaname hidup di dasar tanah, nah setidaknya dengan
melakukan pembajakan tersebut akan memberikan makanan alami untuk udang vaname.Untuk
PH tanah yang terlalu asam, kamu bisa melakukan pengapuran untuk membuatnya
lebih ideal. Nah, PH yang ideal untuk budidaya udang vaname yaitu sekitar
6-7,5.Selanjutnya,
hal yang harus dilakukan dalam proses persiapan tambak adalah, pemupukan.
Supaya lebih ekonomis, kamu bisa memberikan pupuk kandang kedalam tambak yang
hendak dipersiapkan, caranya ialah dengan memberikan masing-masing tambak dengan
dosis yang berkisar 150-200 kg/ha.Kemudian,
campurkan pupuk secara menyeluruh dan merata pada semua dasar tambak.Terakhir, mengisi air sampai dengan ketinggian 100 cm dan dibiarkan selama
kurang lebih 5-7 hari.Baru setelah itu kamu bisa melakukan penebaran bibit udang vaname tersebut.
B. Pemlihan Bibit dan Penebaran
Untuk pemilihan benihnya kamu bisa memilihnya dengan selektif, supaya
ketika pemeliharaan dan perkembangan udang nantinya dapat tumbuh dengan baik
dan seragam.Mungkin ada yang bertanya, bagaimana cara memilih bibit udang vaname yang
unggul?Saran kami, bibit unggul memiliki karakteristik yang berbeda, yakni tidak
mempunyai luka pada tubuhnya, bisa berenang melawan arus, mempunyai insang dan
usus bisa terlihat, serta bentuk dan ukurannya seragam.Bibit dengan kriteria tersebut dapat di peroleh dari pembudidaya bibit
udang vaname.Cara pemeliharaan dan pengembangbiakan udang vaname ini berbeda dengan
jenis udang windu, yang mana ketika penebaran benihnya biasanya dilakukan
ketika di pagi hari.Kalau bibit udang yang satu ini biasanya dilakukan ketika matahari sedang
berada dipuncaknya, yakni siang hari.Sebelum melakukan
penebaran bibit, kamu bisa melakukan proses adaptasi terlebih dahulu untuk si
udang, atau biasa dikenal juga dengan aklimitasi.Cara melakukannya adalah dengan memasukkan bibit udang ke dalam plastik
transparan yang sudah diisi dengan air tambak, kemudian diapungkan di dalam
tambak selama kurang lebih 30-60 menit.Setelah proses aklimitasi selesai, kantung plastik yang tadi bisa kamu
buka, kemudian perlahan tebarkan bibit udang ke tambak yang sudah dipersiapkan.Untuk seberapa padat penebaran benihnya? Kurang lebih sekitar 10 ekor/m2.
C. Pemeliharaan Udang Vaname
Pada proses awal penebaran, kurang lebih selama 7 hari pertama, udang tersebut
tidak perlu diberikan pakan. Kenapa? Karena masih banyak makanan alami yang
terdapat pada air tambak.Nah, setelah lewat satu pekan, kamu baru bisa memberinya makan dengan pelet
yang memiliki tingkat protein sebanyak 30 % dari kadar pakan tersebut.Untuk frekuensi pemberian pakannya, kamu bisa memberikannya kurang lebih
sebanyak 3-4 X dalam satu hari.Catatan, Untuk pemberian pakan juga bisa diberikan sesuai dengan umur udang
vaname tersebut.
D. Panen
Panen udang vaname sudah bisa dilakukan ketika si udang telah berumur 4-5
bulan. Nah, perlu diingat juga, 2-3 hari sebelum proses pemanenan harus juga
dilakukan pengapuran pada tambak dengan dosis 50-70 kg/ha.Untuk apa? Jawabannya adalah untuk menghindari proses molting, yakni pergantian
kulit.Untuk beratnya, udang yang ideal biasanya memiliki bobot 1 kg yang berisi
40-50 udang.Ketika proses pemanenannya pun tidak bisa sembarangan begitu saja. Proses
panen harus dilakukan ketika malam hari berlangsung, supaya menghindari cahaya
matahari karena dapat merusak kualitas si udang.Dengan mengikuti
tahapan-tahapan berikut yang sudah kami berikan, Insya Allah budidaya udang
vaname yang kamu jalankan dapat menghasilkan panen yang luar biasa.
V.PENUTUPSumber
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=942464735641578278#editor/target=post;postID=7386723115128010091
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2012/05/14/188436/petambak-udang-subang-keluhkan-berbagai-kendala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar