Ikan cupang
merupakan salah satu ikan hias yang mudah dipelihara. Budidaya ikan cupang
tidak memerlukan tempat luas dan modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha
rumahan. Ikan cupang
(Betta sp.) adalah ikan air tawar dari daerah tropis. Banyak
ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini
hidup berkelompok. Habitatnya ada di rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya
tenang. Salah satu keistimewahan ikan cupang adalah daya tahannya.
Sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples
kecil tanpa menggunakan aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang
memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa
membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen.
II.KALSIFIKASI
Ikan cupang mempunyai daftar
klasifikasi yang panjang. Daftar klasifikasi yang popular dengan sebutan
sistematika ikan tersebut adalah sebagai berikut
Filum
: Chordata
Subfilum : Craniata
Superkelas : Gnathostomata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo : Percomorphoidei
Subordo : Anabantoidei
Famili : Antibantidae
Genus : Betta
Spesies : Betta splendens
III.MORFOLOGISubfilum : Craniata
Superkelas : Gnathostomata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo : Percomorphoidei
Subordo : Anabantoidei
Famili : Antibantidae
Genus : Betta
Spesies : Betta splendens
Ikan
cupang yang diambil dari alam aslinya merupakan ikan yang mempunyai postur
badan memanjang, dan bila diliat dari depan atau dari belakang mempunyai
potongan badan yang pipih kesamping (compressed). Sebagai ikan liar, ternyata
badannya mirip dengan bunglon, beragam tergantung alam yang membentuknya. Beberapa spesimen yang tergolong cantik mempunyai warna badan dasar coklat
kemerah-merahan dengan corak kebiru-biruan. Semua sisi sangat dekoratif dan
warnanya sangat beragam. Sirip punggung sangat lebar dan terentang sampai
kebelakang, walaupun badannya tidak terlalu besar tapi keliatan kokoh dan
menawan. Ikan cupang memiliki sirip ekor yang membulat (rounded) dengan warna yang sama
dengan badannya. Sirip ekor ini juga dihiasi dengan strip berwarna sedikit
kehijau-hijauan, sering kali ujungnya berwarna oranye. Sirip analnya berwarna
hijau kebiru-biruan, juga memanjang, memantapan eksistensinya sebagai ikan jago
berkelahi. Sirip anal ini kadang-kadang dibubuhi warna coklat dan merah. Ikan
cupang memiliki sirip perut yang panjang dan berwarna merah oranye. Hanya saja,
ujang siripnya sering kali dihiasi warna putih susu. Ikan cupang jantan memiliki ukuran yang lebih besar dibanding ikan cupang
betina. Biasanya ukuran ikan cupang jantan bekisar antara 5 - 6 cm.
IV. HABITAT
Ikan cupang (Betta
splendens) bukanlan ikan asli Indonesia, meskipun
Indonesia mempunyai ikan yang masih semarga dengan ikan ini yakni Betta fasciatus,
alias Stiped fightingfish, yang lebih dikenal dengan nama Tempalo.
Ikan ini pertama kali ditemukan di perairan Thailand dan Malaysia.
Sekalipun dahulu belum mengetahui kehebatanya bertarung, namun salah satu yang
sering mendapatkan perhatian adalah si jantan mempunyai warna yang menarik.
Selain mudah diurus, ikan cupang mudah beradaptasi dan dapat bertahan hidup di
dalam wadah yang berukuran kecil.
V. CARA BUDIDAYA A. Persiapan Kolam
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti kayamba.
B. Persiapan Induk
Memikih Induk Ikan Cuoang
Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang
harus disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit
berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari
keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan.
Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.
Tips membedakan cupang jantan dan betina!
Jantan: gerakannya lincah, sirip dan ekor lebar mengembang, warna cerah,
tubuhnya lebih besar.
- Berumur setidaknya 4-8 bulan
- Bentuk badan panjang
- Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
- Gerakannya agresif dan lincah
Betina: gerakannya lebih lamban, sirip dan ekor
lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih kecil. Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan
betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan.
Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai
berikut.
Untuk cupang jantan :
- Berumur setidaknya 3-4 bulan
- Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
- Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
- Gerakannya lambat
C. Pemijahan Ikan
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah,
sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan
ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina.
Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang. Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan
hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah
pembuahan. Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan
ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen
30-50 ikan cupang hidup.
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval
waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan
satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi
penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi
kelamin betina. Adapun langkah langkah pemijahan cupang sebagai berikut :
- Isi
tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan
gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu
air yang akan dipakai setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air
dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit.
- Tambahkan
kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung.
Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena tanaman air
berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
- Masukkan
ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama
satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung
udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing
si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi
dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas
gelas akua) dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
- Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
E. Perawatan Larva
- Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak.
- Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk..
Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan ikan tersebut ke wadah pembesaran. ikan cupang relatif tahan banting. Bisa dipelihara dalam
akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang
minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air
dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang
sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama untuk perawatan ikan kontes. Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang
jantan yang telah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya
kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang
satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang
keluar. Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa emasukkannya ke
dalam toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih
agresif simpan ditempat yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara
berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan
membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang di antara
toples-toples tersebut. Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala.Lihat
apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan
tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran
air.
Sumber :
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-cupang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar