I.
PENDAHUUAN
Minapadi
adalah usaha memelihara ikan di sawah bersama padi, usaha ini sudah lama
dikembangkan pemerintah dalam rangka (1) meningkatkan produktifitas lahan (2)
mengurangi resiko kegagalan, akan tetapi karena rumitnya usaha dan pesatnya penggunaan
pestisida pada tahun yang lalu sehingga usaha ini belum berkembang sesuai yang
diharapkan
II.
KRITERIA SAWAH NTUK MINA
PADI
Untuk
mengusahakan minapadi pada prinsipnya ada dua kegiatan yaitu bercocok tanam
padi dan beternak ikan, untuk itu sawah harus dipersiapkan agar dapat berfungsi
kedua-duanya, tempat tumbuhnya padi dan berkembangnya ikan. Persiapan itu
antara lain pembuatan pematang sawah, pengolahan tanah, pemupukan, pembuatan
caren/kemalir, dan persiapan benih padi ataupun ikan.
sawah yang
dapat dipergunakan untuk budidaya ikan adalah sawah yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
(1) Tanahnya
subur, banyak plankon
(2) Landai/memiliki
kemiringan tertentu sehingga memudahkan pengeringan dan pemanenan ikan
(3) Tekstrur
tanah lempung berpasir sehingga mudah dibuat pematang dan tidak mudah longsor
serta tanah tidak porous
(4) Pengairan
cukup sepanjang musim dan bukan sawah tadah hujan
III.
PERSIAPAN LAHAN
Sebelum digunakan untuk usaha minapadi, sawah
perlu dipersiapkan dengan cermat meliputi : pembuatan pematang, kemalir, dan
kubangan serta pengolahan sawah untuk bercocok tanam padi. Tanah diolah
menggunakan bajak, kemudian pematang diperbaiki dengan ketinggian 40-60 cm lebar 30-40 cm, kemalir dapat dibuat
iagonal, keliling petakan, atau menyudut tergantung selera engan kealaman 60-80
cm, dan lebar 60-80 cm.
Sedangkan kubangan dibuat di dedekat pintu
pemasukan dan didekat pintu pengeluaran.
Gb 1 Tampak samping
Gb 2-3 Lokasi Minapadi
Kolam Dalam
IV.
PENEBARAN BENIH
Jenis ikan
yang bisa diusahakan di sawah bersama padi adalah jenis-jenis ikan pemakan
plankton, dan pemakan segala serta jangan mengusahakan jenis ikan pemakan
tumbuhan (herbivora), karena bukan menambah hasil malah mengganggu tanaman
utama yaitu padi. Selain itu cara pemeliharaan ikan disawah bisa untuk usaha pendederan
ataupun pembesaran
Kriteria benih ikan yang
baik antara lain :
(1) pertumbuhan
cepat,
(2) jenis
ikan disukai konsumen,
(3) nilai
ekonomisnya tinggi,
(4) tahan
terhadap perubahan lingkungan
(5) serta
diutamakan jenis ikan yang bukan berwarna cerah untuk menghindari serangan hama
(burung)
Setelah
persiapan selesai, tanah sudah diolah, caren sudah dibuat, pematang sudah
diperbaiki, segera ditanami padi dengan sistem jajar legowo 2 :1 dengan umur
bibit 17 hari dan 1-2 batang/rumpun
Benih
ikan ditebar pada umur 10-15 HST, yaitu setelah penyiangan pertama dan
pemupukan dasar dengan jenis ikan nila, tawes, mas, atau bawal dengan padat
tebar 5-10 ekor/m2 ukuran 5-7 cm atau 7-12 cm
Penebaran
dilakukan pada pagi atau sore hari
V.
PE,MELIHARAN
Pada saat
tanam, pemupukan, dan penyiangan air macak-macak yaitu 3-5 cm diatas permukaan
tanah sawah
Pada umur
10-15 HST air ditambah s/d 5-10 cm kemudian benih ikan ditebar
Air dibuat
macak-macak pada saat penyiangan dan pemupukan susulan selanjutanya, sedangkan
ikan diusahakan masuk kedalam caren, pintu air masuk dan keluar ditutup
agar ikan
cepat tumbuh menjadi besar perlu diberi pakan tambahan yaitu pada hari ke-3
setelah ditebar ikan diberi pakan 3-5% pada pagi atau sore hari dengan kadar
protein 28032%, kemudian pakan alami ditumbuhkan dengan pemupukan dasar dan
susulan dengan kotoran hewan
VI.
PANEN
Ikan
dipelihara sesuai dengan umur padi yaitu 10 hari sebelum padi dipanen.
Pemeliharaan ikan di sawah ini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu untuk
endederan benih dan untuk pembesaran, sehingga hasil yang dioerolehpun akan
berbeda yaitu benih ukuran lebih besar untuk pendederan dan ikan konsumsi untuk
pembesaran.
VII.
ANALISA USAHA
DAFTAR PUSTAKA
Sri Lestari dan Oki
Budhi, 2017. Pertanian dan budidaya ikan Mina padi :'Satu hektar
lahan bisa dapat omset 120 juta'
INFORMASI LEBIH
LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:
DINAS PERTANIAN PANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN PURWOREJO
Jl. Mayjend Sutoyo No,. 29-31 Purworejo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar