Sabtu, 05 Mei 2018

BUDIDAYA IKAN NILA “ LARASATI “

I. Pendahuluan
Ikan nila jenis Nila Larasati ini merupakan ikan nila hasil persilangan antara ikan nila dan hitam ikan nila merah. Ikan nila ini mempunyai keunggulan yang cukup bagus dan bermanfaat, yaitu dapat berkembang dengan cepat dan memiliki daging yang lebih banyak bila dibandingkan engan ikan nila lainnya.LARASATI ” (Nila Merah strain Janti) Oleh : Mahmud Efendi, A.Md (Penyuluh Perikanan Parakan) Apabila kita masuk kerumah makan atau pun restoran yang menyediakan masakan ikan kita mendengar ada menu “Kepala Kakap Merah”, ”Kakap Merapi” dan ”Sop Kepala Kakap”. Tidak sedikit kita jumpai di daftar menunya menuliskan gulai kepala ikan kakap merah. Ketika mengkonsumsinya mungkin di benak kita menganggap sedang menyantap “Kepala Kakap Merah” yang berasal dari hasil tangkapan laut. Padahal sebenarnya yang kita makan adalah kepala ikan nila merah. Tapi jangan merasa tertipu, toh harganya pun juga mengikuti harga ikan nila merah, bukan seperti harga ikan kakap.
II. Morfologi Ikan
Sepintas bentuk dan warna Nila Merah (Oreochromis sp.) memang mirip dengan Kakap Merah (Lutjanus sp.), namun sebenarnya kedua jenis ikan tersebut jauh berbeda. Dari segi harga pun nila merah lebih murah dibanding ikan kakap. Memang apabila kita membandingkan harga jual nila merah dengan nila lainnya seperti nila gift dan nila hitam relatif lebih mahal.Warnanya pun cenderung lebih disukai konsumen sehingga membuat banyak orang mensejajarkan Nila Merah dengan Kakap Merah. Dan bisa jadi juga hal tersebut menjadi strategi pemasaran bagi para pedagang untuk lebih mendongkrak harga jual Nila Merah di pasaran. Adapun morfologi ikan nila secara umum adalah :
  • Memiliki bentuk tubuh bulat pipih, pungung agak tinggi
  • Sirip punggung memiliki 16-17 jari-jari tajam dan 11-15 jari-jari lunak
  • sirip dubur memiliki dengan 3 jari-jari keras dan 8-11 jari-jari lunak
  • Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa
  • Sirip ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah
  • Pada sirip ekor ditemukan garis lurus atau Vertikal
  • Pada sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang
  • Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor
  • Sirip ekor berbentuk bulat
  • Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang
III. Klasifikasi Ikan Nila
Kingdom
Sub-Class
: Animalia
: Acanthoptherigii
Ordo
: Percomorphi
Sub-Ordo
: Percoidea
Famili
: Cichlidae
Genus
: Oreochromis
Spesies
: Oreochromis niloticus
 IV. Prospek Pasar
Apapun alasannya memang belakangan Nila Merah menjadi semakin populer dalam sepuluh tahun terkhir. Ikan nila merah adalah salah satu ikan komoditas unggulan di sektor perikanan. Keunggulannya hampir sama dengan ikan nila hitam, yaitu mudah dibudidayakan, mudah diproduksi secara masal, mempunyai daging yang tebal, pertumbuhannya cepat, mempunyai respon yang baik terhadap pakan dan relatif lebih tahan terhadap penyakit. Nila merah cenderung lebih menarik dibanding ikan nila lain karena warnanya yang mencolok dan mirip dengan ikan kakap yang merupakan idola dari laut.
IV. Asal usul Nila LARASATI
Sejarah “LARASATI” Keberadaan Nila Merah jenis baru ini sebenarnya bukanlah hal baru didunia perikanan. Nila Merah strain Janti (LARASATI) ini direlease pada tanggal 23 Nopember 2009, di Jawa Tengah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. Secara seremonial Larasati direlease oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Bp. Fadel Muhammad melalui SK No. KEP.79/MEN/2009. Nama Larasati diambil dari nama seorang dewi dalam tokoh pewayangan yang merupakan isteri dari Arjuna yang sangat terkenal. Dikatakan strain Janti karena kegiatan pemuliaannya dilakukan di Satuan Kerja Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Janti (Satker PBIAT Janti), terletak di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Satker PBIAT Janti merupakan salah satu dari tiga satuan kerja di bawah Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Muntilan (BPBIAT Muntilan). ( http://satkerpbiatjantiklaten.wordpress.com) lIKAN NILA LARASATI Kegiatan pemuliaan ikan Nila di Satker PBIAT Janti dimulai sejak tahun 2004 setelah Satker PBIAT Janti ditunjuk menjadi Pusat Pengembangan Induk Ikan Nila Regional (PPIINR) melalui SK Dirjen Budidaya No. 6378/DPB-1/PB.110.D1/12/03.
Pada tahap awal dimulai dengan mendatangkan ikan Nila berbagai strain seperti Gift, Nifi, Singapura, Citralada dan Nila Putih. Kemudian pada tahun 2005 dilakukan perkawinan secara inbreeding dan cross breeding untuk mendapatkan gambaran performa benih yang dihasilkan. Pada tahun 2006 diketahui persilangan (cross breeding) antara induk strain Gift (GG) dan pejantan strain Singapura (SS) menghasilkan benih hibrid (GS) terbaik. Pemuliaan induk dilakukan menggunakan metode seleksi individu. Generasi pertama (F1) dihasilkan tahun 2006, generasi kedua (F2) tahun 2007 dan generasi ketiga (F3) tahun 2008. Berbagai uji terhadap benih hibrid (GS) generasi ketiga seperti uji pertumbuhan, multi lokasi, salinitas, dan hama penyakit dilakukan tahun 2008. Benih hibrid (GS) generasi ketiga inilah yang direlease pada tanggal 23 Nopember 2009 dengan nama Larasati.
 Induk Larasati INDUK IKAN NILA JANTAN PANDU Pada tanggal 27 Desember 2012 yang lalu dilakukan pelepasan Induk Ikan Nila Jantan PANDU dan Induk Ikan Nila Betina KUNTI yang merupakan indukan dari LARASATI. Pelepasan Induk Nila PANDU dan KUNTI melalui Kepmen Pelepasan Induk Ikan Nila Jantan PANDU dan Induk Ikan Nila Betina KUNTI (KEPMEN KP No. KEP. 48/MEN/2012). Keputusan Menteri tersebut dikeluarkan dan ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Secara yuridis, induk Pandu dan Kunti telah resmi menjadi milik seluruh masyarakat perikanan Indonesia. Semua ini dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi nila nasional untuk mendukung Industrialisasi Perikanan Budidaya.
Keberadaan Induk Pandu dan Kunti ini sudah bisa digunakan untuk memproduksi benih hibrida Nila Merah Larasati dan telah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. INDUK BETINA KUNTI Secara Fisik, Induk Ikan Nila Jantan Pandu berwarna bule/kemerahan dan Induk Nila betinanya “Kunti” berwarna kehitaman. Hasil perkawinan kedua jenis Induk Nila tersebut lah yang menghasilkan Nila Merah Strain Janti (LARASATI). Jadi hal ini juga menunjukkan “Fenomena Unik” dimana dari Induk yang bule/kemerahan serta kehitaman bisa menghasilkan Benih Hibrida Nila Merah “Larasati”.
Cara Budidaya Ikan Nila Larasati
1. memilih Benih yang Baik
Ikan nila merah dipilih adalah ikan nila merah, karena cara budidya ikan nila merah adalah jenis ikan nila ini memiliki rasa yang lebih gurih dan tidak memiliki duri halus, sehingga memudahkan konsumen untuk mengkonsumsinya. Sementara secara fisiologi, keunggulan nila merah dibandingkan nila hitam ialah lebih tahan terhadap serangan penyakit, sedangkan jika dilihat dari masa pertumbuhannya tergolong sama.
2. Syarat Tumbuh Yang Baik.
Budidaya ikan nila target 2 bulan panen, Bagaimana Cara Budidaya Ikan Nila – Teknik dan Cara Budidaya 2 Bulan Panen? tidaklah sulit. ikan nila merah mudah berkembang biak dan mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik. Di alam bebas, ikan nila merah banyak ditemukan di perairan air tawar seperti sungai, danau, waduk dan rawa. Suhu optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30oC dengan pH air 7-8.
Semakin hangat cuaca, semakin bagus pertumbuhan nila, terlebih jika dibudidayakan di daerah pesisir pantai karena nila juga mampu hidup di air payau. Yang penting, usahakan suhu air tidak di bawah 24 °C karena pertumbuhan ikan dapat terganggu oleh oksigen terlarut di dalam air yang sedikit.Jadi untuk poin no tiga agar ikan nila optimal pertumbuhannya adalah menjaga suhu optimal antara 25 – 30oC, Berdasarkan pengalaman pribadi dijaga di suhu 26oc. Ikan nila merah termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya berupa plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 35% – 50%. Kelebihan lainnya biaya pakan untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah.Teknik Dan Cara Budidaya Ikan Nila, sejak awal kolam ikan nila perlu dilakukan pemupukan kolam untuk merangsang tumbuhnya fitoplankton, zooplankton, maupun binatang yang hidup di dasar, seperti cacing, siput, jentik-jentik nyamuk dan chironomus. Semua itu dapat menjadi makanan ikan nila. Untuk pakan tambahan bisa juga di tambahkan pakan buatan yang berupa pelet dengan ukuran kecil yang bisa di makan oleh bibit ikan tersebut. Jangan lupa di campurkan dengan tepung maggot BSF ke dalam pelet tersebut. Boleh juga diberi makan tumbuhan air seperti ganggeng (Hydrilla)
3. Pengendalian Penyakit
ikan nila merupakan ikan yang tahan banting. Pada situasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan penyakit harus diwaspadai.Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi yang menular. Media penularan biasanya melewati air. Jadi bisa menjangkau satu atau lebih kawasan kolam
4.Pemberian Pakan
  1. Pakan budidaya ikan nila berprotein tinggi dengan biaya murah, Pemberian Pakan Budidaya Ikan Nila, Pengelolaan pakan sangat penting dalam cara budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pelet dengan kadar protein 30% – 50%. Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.Perhitungan dosis pakan budidaya ikan nila:Dalam satu kolam terdapat 1500 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.Rata-rata bobot ikan → (10+20)/2 = 15 gram/ekor.Perhitungan pakannya → 15 x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hari
.5. Panen
Pemanenan ikan nila, Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Bagus mas, artikelnya tapi masih kurang lengkap, saya punya referensi artikel tentang Jenis Ikan Nila Yang lebih lengkap silahkan kunjungi disini di postingan itu saya ada 10 jenis nila yang saya bahas, dan smoga bisa di jadikan sebgai informasi bagi yang membutuhkan, jangan lupa untuk berkomentar bila ada yang ingin di tanyakan. Baca Juga Artikel Saya Yang lain seputar Cara budidaya ikan nila

    BalasHapus