Pendahuluan
Apa Biosecurity? Biosecurty berasal dari
kata biosekuritas yang terdiri dari dua kata asing yaitu biosecurity yaitu bio artinya
hidup dan security artinya perlindungan atau pengamanan.
Jadi biosecurityadalah sejenis program yang dirancang untuk
melindungi kehidupan. Dalam arti yang sederhana kalau untuk peternakan ayam
adalah membuat kuman atau agen penyakit jauh dari tubuh ayam dan menjaga ayam
jauh dari kuman.
Biosekuriti
adalah manajemen kesehatan lingkungan yang baik agar risiko munculnya penyakit
tidak terjadi. Biosekuriti merupakan praktek manajemen dengan mengurangi
potensi transmisi perkembangan organisme seperti virus AI dalam menyerang hewan
dan manusia. Biosekuriti terdiri dari dua elemen penting yaitu bioexclusion dan biocontainment.
Bioexclusion adalah pencegahan terhadap datangnya
virus infektif dan biocontainment adalah
menjaga supaya virus yang ada tidak keluar atau menyebar (WHO 2008).
Dargatz
(2002) menjelaskan bahwa bioexclusion merupakan
pencegahan masuknya agen patogen ke dalam populasi hewan dan biocontainmentmerupakan pencegahan agen patogen
menyebar di antara hewan, antar area, dan keluar ke area lain. Baker
(2012) menambahkan bahwa terdapat tiga komponen biosekuriti antara lain bioexclusion, biocontainment,
dan biomanagement. Bioexclusion adalah
praktik pencegahan masuknya agen penyakit, biocontainment adalah
praktik pencegahan menyebarnya agen penyakit antar populasi dan antar area,
dan biomanagement adalah praktik keseluruhan untuk
mencegah dan mengontrol agen penyakit yang sudah ada.
Menurut
Jeffrey (2006), biosekuriti merupakan suatu usaha pencegahan penularan penyakit
pada suatu daerah dengan cara menghindari kontak antara hewan dan mikroorganisme.
Tujuan biosekuriti adalah untuk mengeluarkan penyakit yang potensial dari suatu
kawasan sehingga membantu memelihara kesehatan, kesejahteraan, dan produksi.
Biosekuriti
merupakan suatu tindakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya wabah penyakit
melalui pengawasan masuknya agen patogen. Biosekuriti yang dilakukan harus
praktis, dapat dilakukan dengan harga yang efektif (Morris 2005). Menurut
DEPTAN (2006), biosekuriti diartikan sebagai pengawasan penyakit yang termurah
dan paling efektif, sementara Cardona (2005) menambahkan biosekuriti merupakan
garis pertahanan pertama terhadap penyakit.
Biosekuriti
didefinisikan sebagai penerapan kontrol kesehatan dan usaha-usaha untuk
mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksius baru ke dalam suatu kawanan
ternak (Pinto dan Urcelay 2003). Penerapan biosekuriti penting untuk
perlindungan hewan terhadap penyakit serta memenuhi perlindungan nasional
terhadap masuknya penyakit eksotik (Boklund et al. 2004).
Terdapat
perbedaan antara biosekuriti dan biosafety.
Menurut Blaha (2011), biosafety pada
peternakan merupakan pencegahan masuknya agen penyakit atau menularnya penyakit
ke hewan ternak atau manusia di peternakan pada mata rantai produksi sementara
biosekuriti digunakan dalam skala nasional untuk manajemen kontrol pergerakan
hewan dan manusia, monitoring dan pelaporan, dan deteksi dini serta survailans
penyakit dan digunakan dalam skala peternakan untuk pencegahan masuknya agen
penyakit ke lingkungan peternakan.
Aspek
Biosecurity
Aspek-aspek
yang menjadi ruang lingkup program biosekuritas adalah upaya membebaskan adanya
penyakit-penyakit tertentu, memberantas dan mengendalikan pengakit-penyakit
tertentu, memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi kehidupan ayam,
mengamankan keadaan produk yang dihasilkan, mengamankan resiko bagi konsumen,
dan resiko bagi karyawan yang terlibat dalam tatalaksana usaha peternakan ayam.
Aspek-aspek ini bagi industri peternakan ayam sangat dituntut mengingat cara
pemeliharaannya yang dikandangkan, dan dipelihara dalam jumlah yang banyak, sehingga
ayam rentan terhadap ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun
tidak menular. Oleh karena itu perhatian yang lebih sangat diperlukan dalam
pelaksanaannya, juga perlakuan terhadap ayam mati, kehadiran lalat, dan bau
yang kerap kali menimbulkan gangguan bagi penduduk sekitarnya.
Secara
umum, ada tiga komponen utama biosekuriti yaitu isolasi hewan, pengontrolan
lalu lintas hewan dan sanitasi. Biosekuriti adalah sistem manajemen yang
baik yang melindungi hewan dan manusia terinfeksi organisme dan mikroba dan
juga upaya mengisolasi agar penyakit yang sudah ada tidak terinfeksi hewan dan
manusia yang belum terinfeksi (Jeffrey 1997).
Isolasi
adalah pemisahan hewan dalam satu tempat atau lingkungan terkendali atau dapat
diartikan dengan penyediaan pagar pemisah kandang untuk menjaga hewan tidak
lepas atau bercampur dengan hewan yang lain, serta mencegah masuknya hewan lain
ke dalam lingkungan tersebut. Pengendalian dan pengawasan diterapkan
terhadap lalu lintas ke dan dari pasar, serta di dalam pasar itu sendiri.
Pengendalian lalu lintas juga diterapkan pada burung, hewan lain,
manusia, bahan, dan peralatan. Aspek sanitasi meliputi pembersihan dan
disinfeksi secara teratur terhadap bahan-bahan dan peralatan yang masuk ke
dalam peternakan dan di dalam peternakan. Menurut Siahaan (2007), jika
penyakit sudah masuk ke suatu kawasan, namun bila biosekuriti dilakukan, maka
penyebaran penyakit ke kawasan lain dapat dicegah.
Tujuan
Mencegah masuknya setiap organisme menular ke
lokasi budidaya, karena hal ini tidak selalu mungkin, maka tujuan harus
dimodifikasi u/ menghilangkan/mengontrol penyakit menular dalam
fasilitas/lingkungan budidaya.
Ø Pemantauan
Penyakit
Ø Pembersihan/desinfeksi
antara siklus produksi
Ø Pencegahan
Keamanan Umum
Penerapan Biosecurity
Pada Pra Produksi, berbagai tindakan untuk
mencegah masuknya organisme yang Merugikan ke suatu wilayah tertentu meliputi :
Ø Kegiatan
penelitian organisme yang tidak diinginkan dan penentuan organisme mana yang
mungkin masuk dan terjadi di suatu wilayah,
Ø Penentuan
organisme mana yang mungkin masuk dan terjadi di suatu wilayah
Ø Dampak
yang terjadi
Ø sarana
atau fasilitas apa yang tersedia untuk mengurangi kemungkinan masuknya
organisme tersebut kesuatu wilayah
Pengembangan dan pelaksanaan program
Pengembangan dan pelaksanaan program
Pada Proses Produksi,
Ø Mencegah
masuknya setiap organisme menular ke lokasi budidaya, karena hal ini tidak
selalu mungkin, maka tujuan harus dimodifikasi u/ menghilangkan/mengontrol
penyakit menular dalam fasilitas/lingkungan budidaya.
Ø Pemantauan
Penyakit
Ø Pembersihan/desinfeksi
antara siklus produksi
Ø Pencegahan
Keamanan Umum
Pada Pasca produksi:
Ø Berbagai
tindakan untuk mendeteksi adanya organisme yang tidak diinginkan pada pasca
produksi dan upaya pengendaliannya untuk mengurangi dampak yang merugikan.
Ø Biosecurity
Post-border dilakukan melalui Surveilans untuk memeriksa apakah organisme yang
tidak diinginkan tersebut telah masuk
(Deteksi penyakit), meskipun biosecurity
pre-border dan biosecurity border telah dilaksanakan.
Ø Reaksi/tindakan
terhadap kejadian kasus untuk kemudian memberantas organisme yang tidak
diinginkan tersebut apabila dimungkinkan.
Prinsip Pennerapan
Biosecurity :
Ø Pembatasan
Akses orang, mencegah masuknya setiap organisme menular ke lokasi budidaya,
karena hal ini tidak selalu mungkin, maka tujuan harus dimodifikasi u/
menghilangkan/mengontrol penyakit menular dalam fasilitas/lingkungan budidaya.
Ø Pemantauan
Penyakit
Ø Pembersihan/desinfeksi
antara siklus produksi
Ø Pencegahan
Keamanan Umum
Ø Pembatasan
akses/personil ke ruang kerja.
Ø Desinfeksi
roda kendaraan yang masuk.
Ø Penggantian
alas kaki tamu.
Ø Fasilitas
karantina dan isolasi.
Ø Sterilisasi
wadah, alat dan lingkungan kerja.
Ø Sterilisasi
air/media budidaya.
Ø Skrining
calon induk ikan / udang.
Ø Skrining
larva dan benih/benur siap jual.
Ø Monitoring
patogen secara teratur dan berkala.
http://penyuluhanbiosecurityc11.blogspot.co.id/p/blog-page_15.html
https://sunuedu.wordpress.com/2012/08/08/biosekuriti-dan-perannya-dalam-pencegahan-penyakit-2/,
8 Agustus 2012